Aplikasi TLUSURE Karya Kreatif Anak Bangsa: Bantu Aktivitas di Luar Rumah Lebih Aman dan Nyaman

Aplikasi TLUSURE Karya Kreatif Anak Bangsa: Bantu Aktivitas di Luar Rumah Lebih Aman dan Nyaman Aplikasi TLUSURE.

RAGAM NUSANTARA - Pandemi Covid-19 telah mengubah cara kita hidup dalam melakukan berbagai kegiatan. Dari sekian banyak sektor industri yang ada, pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) menjadi industri yang paling terimbas dihantam situasi ini.

Dampak Covid-19 memukul industri pariwisata dari hulu ke hilir. Tingginya kasus harian Covid-19 juga membuat masyarakat harus membatasi aktivitas untuk keluar rumah.

Mengutip Data Story tahun 2019-2020, penurunan terbesar dialami benua Asia sebesar 27 persen tepatnya dari tahun 2019 sebesar 225,9 miliar dollar AS menjadi 164,7 miliar dollar AS pada tahun 2020.

Menelisik lebih jauh imbas pandemi virus corona di industri pariwisata dalam negeri, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memprediksi pendapatan devisa dari sektor pariwisata turun hingga 50 persen akibat lesunya aktivitas kepariwisataan.

Kabar baiknya, meski menjadi sektor yang paling parah terimbas Covid-19, industri pariwisata diharapkan menjadi salah satu sektor yang paling cepat rebound di masa pasca pandemi.

Dalam langkah pemulihan sektor ini, baik pemerintah maupun pelaku Parekraf harus dapat mengadopsi standar global kesehatan, harmonisasi dan digitalisasi. Upaya tersebut dilakukan untuk mengurangi risiko penyebaran Covid-19 di destinasi wisata.

"Pemberlakuan aktivitas harian terutama sektor pariwisata di era new normal harus diimbangi dengan kesiapan masyarakat untuk hidup berdampingan dengan Covid-19 dan kepatuhan dalam menjalankan protokol kesehatan," kata Menteri Parekraf Sandiaga Uno saat acara peluncuran aplikasi TLUSURE, Rabu 26 Januari 2022.

"Sehingga tercipta suatu tatanan kehidupan baru yang membangkitan sektor ekonomi, industri, pariwisata dan sektor-sektor penting lain. Pariwisata Indonesia memiliki berbagai potensi dan peluang untuk segera bangkit dan kembali menjadi penyangga pendapatan dan perekonomian."

"Untuk memulihkannya, selain fokus pada vaksinasi bagi pelaku dan tenaga kerja parekraf, Kementerian Parekraf juga merancang sejumlah persiapan bagi wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk bisa kembali bepergian. Salah satunya dengan penyediaan aplikasi digital untuk mendukung orang-orang beraktivitas di era new normal," sambungnya.

Saat ini, beberapa destinasi dan usaha wisata sudah mulai buka seperti hotel, kafe, restoran, resor, wisata pantai, wisata hutan dan lain-lain dengan sederet protokol kesehatan yang berlaku. Kembali bepergian berarti kembali menghadapi kerumunan, interaksi antar manusia, hingga akomodasi dan transportasi bersama.

Di era new normal, bepergian tidak lagi bisa sebebas dulu. Adaptasi kebiasaan baru dan kepatuhan masyarakat menjadi kunci agar risiko penyebaran rendah dan sektor pariwisata kembali bangkit.

Sejalan dengan upaya pemerintah dalam menggerakkan roda perekonomian dengan aktivitas terukur, masyarakat Indonesia sebagai pengguna smartphone urutan keempat terbesar di dunia, yakni sebesar 160,23 juta pengguna (menurut laporan Newzoo Data Pengguna Smart Phone di Indonesia), diharapkan dapat mengoptimalisasikan penggunaan aplikasi yang terdapat didalam smart phone miliknya sebelum bepergian ke suatu tempat, agar masyarakat dapat saling menciptakan rasa aman dan nyaman.

Sebagai salah satu pengguna smartphone terbesar di dunia, Indonesia juga merupakan pengguna aktif media sosial, yakni 3 jam 41 menit per hari (data pengguna medsos Indonesia), informasi tempat tempat baru maupun tempat wisata bahkan situasi jalan yang dilalui biasanya di unggah oleh pemilik akun. Namun, informasi- informasi yang diunggah oleh pengguna aktif media sosial tersebut cukup sporadis dan tidak terstruktur karena sifatnya individu,

"Masyarakat berusaha beradaptasi ke new normal, namun mereka kesulitan dalam mencari sumber informasi yang dapat diandalkan di tengah informasi yang tidak terstruktur," kata CEO FAB Indonesia Fritz B.Tobing selaku inisiator aplikasi TLUSURE.

"Untuk dapat membantu masyarakat menjalankan kehidupan sehari-hari dengan aman di masa pandemi, kami berinisiatif merealisasikan ide untuk membuat aplikasi yang dapat membantu masyarakat menjalankan aktivitasnya. Maka terciptalah aplikasi TLUSURE."

Aplikasi TLUSURE merupakan karya kreatif anak bangsa berbasis teknologi. Hadir sebagai ‘sahabat’ bagi penggunanya untuk mendapatkan rekomendasi aktivitas di luar rumah dengan memberikan informasi tingkat keramaian dan penerapan protokol kesehatan di tempat yang ingin dituju.

"Selain membantu masyarakat agar dapat beraktivitas secara terukur, aplikasi ini bertujuan untuk membantu mempercepat roda perekonomian nasional sehingga dapat menciptakan multiplier effect dan pemerataan ekonomi di era new normal akibat pandemi yang terjadi sejak 2020 di Indonesia dan di seluruh dunia. Masyarakat bisa beraktivitas di new normal secara aman dan nyaman," pungkas Fritz.***

Penulis: Muhammad Taufik | Editor: Muhammad Taufik

Berita Terkini

Seblak Maboy Bukan Sembarang Seblak Biasa