Senang Memelihara Kucing? Ini Keutamaan dan Manfaatnya

Senang Memelihara Kucing? Ini Keutamaan dan Manfaatnya

RAGAM NUSANTARA - Kucing adalah hewan kesayangan Rasulullah SAW. Berikut ini keutamaan dan manfaat memelihara kucing seperti dikutip dari umma.id:

Keutamaan Memelihara Kucing

1. Rahmat Allah SWT

Orang yang menyayangi hewan, sekalipun hewan tersebut adalah hewan sembelih, akan mendapatkan Allah SWT pada hari kiamat.

“Barangsiapa menyayangi meskipun terhadap hewan sembelihan, niscaya Allah akan merahmatinya pada hari kiamat.” (HR. Bukhari)

2. Terapi mental

Kucing bisa menghilangkan rasa kesepian atau kesendirian. Orang yang memelihara kucing seringkali mengajak kucingnya mengobrol (berbicara) dan bermain. Itulah yang dapat menjadi obat terapi untuk mental atau emosi yang sedang tidak stabil.

Kucing bisa menjadi penghilang stres. Dalam sebuah penelitian, para pemilik kucing memiliki denyut jantung istirahat yang rendah dan tekanan darah yang lebih rendah, ketimbang mereka yang tidak memiliki hewan peliharaan.

Studi menunjukkan, betapa besar dukungan emosi yang didapatkan seseorang dari kucing peliharaannya berdasarkan bagaimana pemilik tersebut mencari mereka pada situasi stres.

3. Empati

Memiliki hewan peliharaan seperti kucing dapat membuat seseorang memiliki rasa empati yang tinggi. Ketika kita memiliki hewan peliharaan, kita mencoba untuk mengerti apa yang dirasakan hewan tersebut. Maka ketika kita telah berempati terhadap hewan, tentu kita akan memiliki rasa empati kepada sesama.

4. Sedekah

Islam selalu mengajarkan agar umatnya berbuat baik keepada setiap makhluk hidup, dan menganjurkan umatnya untuk senantiasa bersedekah.

Sedekah tidak hanya dapat dilakukan kepada sesama,, namun juga dapat dilakukan kepada hewan.

“Pada setiap sedekah terhadap makhluk yang memiliki hati (jantung) yang basah (hidup) akan mendapatkan pahala kebaikan. Seorang musllim yang menanam tanaman atau tumbuh-tumbuhan yang kemudian dimakan oleh burung-burung, manusia, atau binatang, maka baginya sebagai sedekah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

5. Diampuni Dosa

Menolong atau memberi makan dan minum hewan merupakan sebuah kebaikan, bahkan dosa terampuni.

“Seorang wanita pelacur melihat seekor anjing di atas sumur dan hampir mati karena kehausan. Lalu wanita tersebut melepas sepatunya, diikatnya dengan kerudungnya dan diambilnya air dari sumur (lalu diminumkan ke anjing itu) dengan perbuatannya itu dosanya diampuni” (HR. Bukhari).

Manfaat Ilmiah Memelihara Kucing

Penelitian menunjukkan, hanya dengan menonton video kucing di internet, dapat meningkatkan energi seseorang dan menciptakan emosi positif.

Dikutip dari Mentalflos, setidaknya ada 6 manfaat jika seseorang menjadi seorang pemilik kucing.

1. Baik untuk Lingkungan Sekitar

Sebuah studi pada 2009 menemukan, sumber daya yang dibutuhkan untuk memberi makan seekor anjing selama masa hidupnya, menciptakan jejak kaki yang sama seperti mobil atau sangat kotor.

Kucing yang makan lebih sedikit secara umum dan lebih cenderung memakan ikan daripada produk yang beraroma jagung atau sapi, tidak meninggalkan kotoran sebanyak anjing.

2. Orang Pintar

Sebuah survei 2010 terhadap pemilik hewan peliharaan Inggris oleh University of Bristol menemukan, orang yang memiliki kucing lebih mungkin memiliki gelar sarjana daripada rekan-rekan mereka yang suka anjing.

Pada 2014, seorang peneliti di Wisconsin mensurvei 600 mahasiswa dan menemukan bahwa pemilik kucing sebenarnya lebih pintar.

3. Pemilik Kucing Punya Jantung yang Sehat

Memiliki hewan peliharaan apa pun baik untuk jantung seseorang. Kucing, khususnya, menurunkan tingkat stres seseorang - mungkin karena mereka tidak membutuhkan perhatian dan usaha lebih banyak seperti mengurus anjing - dan menurunkan jumlah kecemasan dalam hidup seseorang.

Membelai kucing memiliki efek menenangkan yang positif. Satu studi menemukan bahwa selama periode 10 tahun, pemilik kucing 30 persen lebih kecil kemungkinannya meninggal karena serangan jantung atau stroke daripada pemilik non-kucing (walaupun ini mungkin hanya karena pemilik kucing lebih santai dan memiliki stres yang lebih rendah pada umumnya).

4. Setara Memiliki Pasangan Romantis

Kucing bisa menjadi sahabat, terutama bagi wanita. Sebuah penelitian di Austria pada 2003 menemukan, memiliki kucing di rumah adalah setara emosional dengan memiliki pasangan yang romantis.

Selain sering melakukan kontak, penelitian menunjukkan kucing akan mengingat kebaikan yang ditunjukkan kepada mereka dan dapat membalas budi.

Tetapi kucing benar-benar memiliki keunggulan dalam hubungan ini. Setelah ribuan tahun domestikasi, kucing telah belajar bagaimana membuat suara setengah mendengkur atau setengah melolong yang terdengar sangat mirip tangisan bayi manusia.

Karena otak manusia diprogram untuk merespons permintaan anak-anak bulu tersebut, hampir mustahil untuk mengabaikan apa yang diinginkan kucing ketika ia menuntutnya seperti itu.

5. Tidur Lebih Tenang

Beberapa penelitian dan jajak pendapat di Inggris telah menemukan bahwa orang (terutama wanita) lebih suka tidur dengan kucing mereka daripada dengan pasangan mereka, dan mereka bahkan melaporkan tidur lebih baik dengan kucing daripada dengan manusia.

Sebuah penelitian baru-baru ini dari Pusat Klinik Obat Tidur Mayo menunjukkan, 41 persen orang dalam penelitian itu mengindikasikan mereka tidur lebih nyenyak karena hewan peliharaan mereka, sementara hanya 20 persen mengatakan bahwa itu menyebabkan gangguan.

6. Kucing Bisa Selamatkan Hidup Pemilik

Kucing memiliki reputasi sebagai hewan yang menyendiri dan tidak peduli dengan manusia, tetapi mereka telah menyelamatkan banyak nyawa selama bertahun-tahun.

Seekor kucing di Inggris memperingatkan manusia ketika dia akan mengalami serangan epilepsi, sementara seekor kucing di Montana membangunkan dua manusia ketika pipa gas mulai bocor.

Petugas pemadam kebakaran memberi tahu pasangan itu bahwa rumah itu bisa dengan mudah meledak jika bukan karena intervensi kucing.

Seekor kucing bahkan telah menerima medali tertinggi yang tersedia untuk hewan militer. Simon si kucing berada di atas kapal HMS Amethyst, yang berlayar di Yangtze pada 1949 ketika sebuah shell menabrak kapal, menewaskan beberapa marinir dan melukai Simon. Peristiwa itu menandai dimulainya pengepungan 101 hari kapal, yang akan dikenal sebagai Insiden Yangtze.

Simon disembuhi, dan meskipun terluka, melakukan tugas kapalnya dan mulai menangkap tikus yang mengancam kapal, pasokan makanan, serta memberikan dukungan moral bagi para pelaut yang masih hidup.

Simon meninggal tidak lama setelah kapal kembali ke Inggris, tetapi ia secara anumerta dianugerahi Medali Dickin Inggris, yang dikenal sebagai hewan Victoria Cross, karena "perilaku tertinggi." ***

Penulis: Tim Teras Bandung | Editor: Ginanjar

Berita Terkini