RAGAM NUSANTARA - Jumlah pengungsi korban gempa di Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) mencapai 15 ribu orang. Mereka mengungsi secara mandiri maupun terpusat di satu tempat.
"Berdasarkan data sementara sampai saat ini jumlah pengungsi akibat gempa di Pasaman dan Pasaman Barat mencapai 15 ribu orang," kata Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, seperti dikutip dari antaranews, Kamis 3 Maret 2022.
Dari data tersebut, lanjut Muhadjir, 11 ribu lebih merupakan pengungsi di Pasaman Barat, sedangkan 3 ribu lebih berada di Kabupaten Pasaman.
"Pemerintah terus berupaya untuk memastikan kebutuhan sehari-hari pengungsi bisa terpenuhi, terutama kebutuhan dasar," katanya.
Pemerintah pusat bersama pemerintah daerah juga terus berupaya memenuhi kebutuhan sarana mandi cuci kakus (MCK), air bersih, dan peningkatan kebersihan bagi warga yang mengungsi.
Sementara untuk data infrastruktur, ada sekitar 3.094 unit rumah, 29 rumah ibadah, 33 sekolah, 10 fasilitas kesehatan, dan lima gedung perkantoran yang mengalami kerusakan.
Pada bagian lain, Menko PMK juga mendorong pemerintah daerah atau Satuan Tugas Tanggap Darurat Bencana Pasaman Barat mempercepat validasi data korban gempa.
"Percepat validasi data korban gempa dan pengungsi karena ini kaitannya nanti dengan pemberian bantuan kepada warga yang terdampak," katanya.
Menurut Muhadjir, data tersebut juga akan menjadi pijakan untuk pemberian uang tunggu dan pembangunan hunian sementara bagi warga yang rumahnya tidak bisa ditempati.
Selain rumah warga, Muhadjir Effendy juga meminta percepatan data kerusakan infrastruktur serta fasilitas umum
Dia mengatakan, validasi data korban gempa setidaknya harus selesai jelang berakhirnya masa tanggap darurat bencana di Pasaman Barat yaitu pada 10 Maret mendatang.***
Penulis: Tim Teras Bandung | Editor: Ginanjar