Penyanyi Rizky Febian terseret kasus penipuan Doni Salmanan@rizkyfebiantv.
RAGAM NUSANTARA - Penyanyi kondang Rizky Febian sempat mengunggah minuman hasil buatannya sendiri di akun instagramnya.
Minuman buatan sendiri putra sulung komedian Sule, Rizky Febian dibeli crazy rich Bandung, Doni Salmanan.
Harga minuman buatan Rizky Febian sempat ditawar Doni Salmanan seharga Rp20 juta, namun namun akhirnya deal dengan harga Rp400 juta.
Konon akibat jual beli minuman buatan Rizky Febian dengan Doni Salmanan seharga Rp400 juta, dia terkena getahnya.
Rizky Febian tiba di Gedung Bareskrim Polri untuk memenuhi panggilan pemeriksaan penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri.
Anak komedian Sule ini akan dimintai keterangan terkait aliran dana kasus penipuan investasi melalui aplikasi Qoutex, yang menjerat tersangka Doni Salmanan.
Dilansir dari PMJ News, Rizky Febian tiba di Gedung Bareskrim Polri pada Rabu, 16 Maret 2022 sekitar pukul 14.01 WIB. Ia datang dengan didampingi kuasa hukumnya, Ahmad Ramzy.
Saat ditanya terkait kesiapan agenda pemeriksaan, Rizky Febian nampak bungkam seribu bahasa. Hanya Ahmad Ramzy, selaku kuasa hukum yang buka suara terkait agenda pemeriksaan terhadap kliennya tersebut.
"Kita periksa dulu, nanti setelah pemeriksaan kita akan ngomong," ujar Ahmad Ramzy.
Ahmad Ramzy maupun Rizky Febian kompak tidak memberikan jawaban terkait pengembalian dana yang telah diterima dari Doni Salmanan.
"Pemeriksaan aja enggak tahu bagaimana ya," sambungnya.
Sebagai informasi, Rizky Febian menjadi salah satu publik figur yang diduga menerima aliran uang dari tersangka kasus penipuan investasi trading binary option melalui aplikasi Quotex yang dilakukan Doni Salmanan.
Rizky telah menerima uang dari Doni Salmanan saat menjual minuman buatannya sendiri dan dibeli Doni seharga Rp400 juta pada September 2021 lalu.
Mulanya, Rizky melalui unggahan di Instagram menceritakan bahwa minuman tersebut ditawar senilai Rp20 juta. Namun angka tersebut terus berkembang hingga akhirnya dibeli Doni dengan harga Rp400 juta.**
Penulis: Teguh Nurtanto | Editor: Teguh Nurtanto
