Ilustrasi penumpang kereta api./pixabay.
RAGAM NUSANTARA - Pelecehan seksual terhadap perempuan kembali terjadi di transportasi umum. Kali ini dialami penumpang kereta api kelas eksekutif jurusan Solo-Jakarta.
Dalam sebuah video viral, terlihat tangan seorang pria yang sengaja menyentuh bagian sensitif perempuan.
Video itu dibagikan oleh seorang penumpang kereta jarak jauh Argo Lawu rute Solo-Jakarta melalui akun Twitter pribadinya @Selasarabu_.
Pada awalnya korban mengaku sempat tidak bisa berbuat apa-apa. Sampai akhirnya dia menegur pelaku dan melapor ke petugas di kereta.
Baca Juga: Hore! Warga Sudah Boleh Beli Minyak Goreng Curah 10 Liter per Orang
Pihak KAI akan mengambil langkah tegas kepada para pelaku pelecehan selama dalam perjalanan kereta api.
KAI sama sekali tidak mentolerir kejadian tersebut dan berharap tidak ada lagi kejadian serupa terulang kembali pada berbagai layanan KAI lainnya.
Salah satu tindakan yang dilakukan KAI dengan melakukan blacklist terhadap Nomor Induk Kependudukan (NIK) pelaku pelecehan sehingga tidak dapat menggunakan layanan KAI di kemudian hari.
KAI menolak untuk memberikan pelayanan terhadap pelaku yang sudah melanggar etika dan berbuat asusila yang sekaligus merendahkan martabat pelanggan lainnya terutama terhadap kaum hawa.
Baca Juga: Punya Body Aduhai dan Penampilan Selalu Segar, Luna Maya Bagi-bagi Tips
KAI akan terus melakukan sosialisasi melalui berbagai media serta pengumuman di stasiun dan selama dalam perjalanan guna mencegah terjadinya kejadian serupa di kemudian hari
KAI juga berkomitmen meningkatkan pengawasan dan pengamanan agar tidak memberikan kesempatan bagi pelaku untuk melakukan niatnya.
Belajar dari insiden tersebut, KAI membeerikan tips cara melaporkan pelecehan seksual di atas kereta api seperti dilansir dari laman Instagram @kai121.
1.Tetap tenang dan segera melapor ke petugas.
2.Penumpang bisa melapor ke petugas melalui DM/Inbox media sosial KAI
3. Penumpang juga bisa menghubungi nomor kondektur yang tertulis di ujung kabin masing-masing kereta.**
Penulis: Teguh Nurtanto | Editor: Teguh Nurtanto
