Ilustrasi. (Foto Pixabay/niekverlaan)
TERASBANDUNG.COM - Menikah merupakan legalisasi sesuatu yang sebelumnya diharamkan menjadi halal, salah satunya yaitu hubungan badan alias berjimak.
Setelah menikah, aktivitas jimak menjadi kebutuhan mendasar bagi pasangan suami istri.
Dalam praktiknya, pasutri barang kali pernah menggunakan cairan berupa pelumas untuk berjimak.
Tujuannya supaya aktivitas hubungan badan menjadi lebih lancar yang berujung pada kesenangan dan kebahagiaan pasutri.
Namun demikian, sebetulnya apa boleh pasutri menggunakan cairan pelumas dengan tujuan tersebut?
Dikutip dari umma.id, hukum asal urusan dunia seperti menggunakan pelumas untuk menambah kenikmatan saat berjimak adalah boleh. Sebagaimana kaidah fiqhiyyah berikut:
الأصل في الأشياء الإباحة
Artinya: "Hukum asal sesuatu (urusan dunia) adalah boleh atau mubah."
Demikian juga fatwa dari Syabakah Islamiyah asuhan syaikh Abdullah Al-Faqih yang menjelaskan secara terperinci hukum menggunakan pelumnas ketika pasutri berjimak.
ﻓﺈﻧﻪ ﻳﺠﻮﺯ ﺍﺳﺘﻌﻤﺎﻝ ﺍﻟﺰﻳﺖ ﻋﻦ ﻃﺮﻳﻖ ﺩﻫﻦ ﺍﻟﻔﺮﺝ ﺑﻪ ﻟﺘﺴﻬﻴﻞ ﻋﻤﻠﻴﺔ ﺍﻟﺠﻤﺎﻉ، ﺑﻞ ﻗﺪ ﻳﺴﺘﺤﺐ ﺫﻟﻚ ﺣﺘﻰ ﺗﺴﻬﻞ ﻋﻤﻠﻴﺔ ﺍﻟﺠﻤﺎﻉ ﻭﻻ ﻳﺘﺄﻟﻢ ﺃﺣﺪ ﺍﻟﺰﻭﺟﻴﻦ . ﻫﺬﺍ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﺎﺣﻴﺔ ﺍﻟﺸﺮﻋﻴﺔ، ﻭﺃﻣﺎ ﻣﻦ ﻧﺎﺣﻴﺔ ﺍﻟﻄﺐ ﻓﻬﺬﺍ ﺍﻟﻨﻮﻉ – ﺯﻳﺖ ﺍﻟﺰﻳﺘﻮﻥ – ﻳﺴﺄﻝ ﻓﻴﻪ ﺃﻫﻞ ﺍﻻﺧﺘﺼﺎﺹ، ﻭﻫﻞ ﺍﺳﺘﻌﻤﺎﻟﻪ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﺠﻤﺎﻉ ﻳﻀﺮ ﺍﻟﺒﺪﻥ ﺃﻡ ﻻ .
ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺃﻋﻠﻢ
Artinya: "Boleh menggunakan minyak untuk melumasi kemaluan agar mempermudah jimak, bahkan terkadang disarankan agar hubungan jimak menjadi mudah dan salah satu suami-istri tidak mengalami rasa sakit. Ini dari sisi syariat, adapun dari sisi kedokteran penggunaaan minyak zaitun perlu ditanyakan kepada ahlinya, apakah penggunaan ini bisa membahayakan badan atau tidak." (Fatwa Syabakah Islamiyyah No 17752)
Namun, disarankan kepada pasutri yang ingin memakai pelumnas untuk menggunakan cairan berbahan dasar air.
Sebab, cairan dengan bahan dasar demikian tentu bersahabat bagi tubuh, praktis, dan mudah untuk dibersihkan kembali.
Selain itu, pelumas berbahan dasar air juga dapat ditemui dengan mudah di apotek atau pasar terdekat.
Di samping itu juga jangan lupa perhatikan kebersihan dan dampak ke kesehatannya bila menghunakan produk tersebut.***
Penulis: Tim Teras Bandung | Editor: Ginanjar
