Banyak Kecelakaan Libatkan Mahasiswa, Kajian ITB Ungkap Rendahnya Kesadaran Keselamatan di Jatinangor

Banyak Kecelakaan Libatkan Mahasiswa, Kajian ITB Ungkap Rendahnya Kesadaran Keselamatan di Jatinangor Suasana lalulintas di Jalan Raya Jatinagor. (Ist)

TERASBANDUNG.COM - Sebuah kajian terbaru dari Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL) Institut Teknologi Bandung (ITB) mengungkap tingginya angka kecelakaan lalu lintas di sekitar Kampus ITB Jatinangor, terutama yang melibatkan pengguna sepeda motor dan mahasiswa.

Kajian ini dilakukan oleh peneliti Aine Kusumawati, Taufiq Suryo Nugroho, dan Nasuhi Zain.

“Sebagian besar kecelakaan di sekitar Kampus ITB Jatinangor melibatkan pesepeda motor, dan banyak di antaranya berujung fatal akibat rendahnya kesadaran keselamatan serta kondisi jalan yang belum mendukung,” ujar Aine Kusumawati, salah satu peneliti.

Baca Juga : Desember 2025 Diprediksi Jadi Puncak Cuaca Ekstrem, BMKG Ungkap 4 Pemicu Utama

Kawasan Jatinangor yang merupakan pusat pendidikan dengan arus lalu lintas padat dan kecepatan kendaraan yang relatif tinggi dinilai menjadi faktor utama tingginya risiko kecelakaan.

Jalan arteri primer yang bercampur dengan kendaraan berat dan lalu lintas lokal juga menambah potensi bahaya.

Menurut peneliti Taufiq Suryo Nugroho, perilaku berkendara mahasiswa masih jauh dari standar keamanan.

Masih banyak mahasiswa yang memakai helm tidak sesuai standar, tidak mengancingkan tali helm, bahkan membonceng tiga. Kesadaran untuk memakai atribut keselamatan seperti jaket cerah atau sarung tangan juga masih rendah.

Di sisi lain, pemahaman mahasiswa terhadap aturan lalu lintas juga bervariasi. Banyak yang belum memahami rambu prioritas di persimpangan, yang dapat memicu konflik lalu lintas.

Baca Juga : 12 Daerah Ini Sudah Dapat Gunakan Internet Rakyat Termasuk Bandung: 100 Mbps Hanya Rp100 Ribu per Bulan

Dari sisi infrastruktur, kondisi beberapa titik jalan di sekitar kampus dinilai tidak memenuhi standar keselamatan.

Kekurangan rambu batas kecepatan, minimnya peringatan kawasan pendidikan, serta kondisi geometrik jalan yang tidak sesuai dengan kecepatan aktual kendaraan menjadi catatan penting dalam kajian ini.

Titik rawan seperti tikungan dekat gerbang ITB dan ruas menuju Kiarapayung kerap menjadi lokasi kecelakaan karena pengendara kehilangan kendali.

Para peneliti menilai perlu adanya kombinasi intervensi, mulai dari edukasi keselamatan berkendara hingga peningkatan fasilitas keselamatan jalan.

Baca Juga : Megaproyek Tol Getaci Dimulai 2026! Ini Jalur Lengkap dan 10 Lokasi Gerbang Tolnya

Selain itu, pengembangan transportasi alternatif seperti shuttle bus dan penyediaan asrama dinilai dapat mengurangi ketergantungan mahasiswa pada sepeda motor.

Para peneliti berharap kampus, kepolisian, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lain dapat bekerja sama menciptakan lingkungan lalu lintas yang lebih aman.***

Penulis: Ely Kurniawati | Editor: Dadi Mulyanto

Berita Terkini