Ilustrasi, orang menggunakan masker. (Pixabay)
RAGAM NUSANTARA - Penelitian menunjukkan bahwa masker efektif membantu mengurangi penyebaran Covid-19 dan variannya, termasuk Omicron.
Itu berdasarkan hasil penelitan ilmuwan terbaru yang tercatat dalam American Journal of Infection Control, dan Journal of Association for Professionals in Infection Control and Epidemiology (APIC).
Penulis utama studi yang juga kepala peneliti Francoise M Blachere, MSc yang juga pakar Biologi Penelitian, dari Institut Nasional untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja (NIOSH) menjelaskan efektivitas masker merupakan perangkat yang mengendalikan penyebaran infeksi.
Meski begitu, hal tersebut bergantung terhadap kemampuan bahan masker untuk menyaring aerosol, dan seberapa cocok masker dengan pemakainya.
Seperti dikutip dari PNJNews melalui Indian Express, Jumat 24 Desember 2021, Masker disebutkan membantu mengurangi penularan aerosol pernapasan dan tetesan yang dihasilkan selama aktivitas. Seperti berbicara, bernapas, dan batuk.
Bahkan, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) merekomendasikan masker yang berlapis-lapis, menutupi hidung dan mulut dan membentuk segel rapat di wajah.
Hasil penelitian American Journal of Infection Control, dan Journal of Association for Professionals in Infection Control and Epidemiology (APIC) menyebut masker yang bisa mengurangi penularan varian Omicron:
1. Masker kain tiga lapis di atas masker medis (masker ganda), atau mengamankan masker medis dengan penyangga elastis memberikan perlindungan terbaik terhadap aerosol pernapasan.
2. Masker medis tanpa modifikasi bisa memblokir kurang dari 56 persen aerosol batuk dan kurang dari 42 persen aerosol yang dihembuskan.
3. Masker ganda yakni menempatkan masker kain di atas masker medis memblokir lebih dari 85 persen aerosol batuk dan lebih dari 91 persen aerosol yang dihembuskan.
Kajian ilmuwan ini juga mencatat bagaimana tali pengait telinga ikut meningkatkan efektivitas masker ketimbang dengan masker medis tanpa modifikasi.
Dalam laman Instagramnya, ahli bedah kardiotoraks dan inovator perawatan kesehatan asal India, Dr Shriram Nene, mengingatkan pentingnya memakai masker kain di atas masker bedah atau satu masker N95.
"Masker tidak diletakkan di bawah hidung, atau hanya menutupi mulut, dan tentu saja tidak di atas mata Anda," tegasnya.***