Ilustrasi mobil terendam banjir/pixabay.
RAGAM NUSANTARA - Ibu Kota Jakarta pernah beberapa kali diterjang banjir yang cukup parah dengan kedalaman air yang mampu merendam mobil.
Banjir besar di Jakarta terakhir terjadi pada tahun 2020 silam dan berdasarkan hasil pemantauan BMKG curah hujan saat itu mencapai mencapai 377 milimeter hingga paling besar 335 milimeter.
Angka ini merupakan curah hujan tertinggi yang menerpa Jakarta yang berakibat lumpuhnya permukiman penduduk dan menutupi jalan-jalan protokol Jakarta.
Pemilik kendaraan khususnya mobil jangan panik jika mobil terendam air, karena ada tiga hal utama yang bisa dilakukan untuk menghindari kerusakan pada mobil.
"Segera cabut kabel pada terminal aki," kata Sularno, mekanik bengkel mobil di Jalan Alternatif Cibubur, Jawa Barat dikutip dari Antara.
"Air bikin konslet, apalagi kelistrikan punya fungsi penting pada mobil," tambah pria yang biasa disapa Larno.
Montir dengan pengalaman 18 tahun ini menjelaskan bahwa tindakan mencabut kabel aki akan mengurangi risiko kerusakan parah.
Hal kedua yang bisa dilakukan pemilik kendaraan adalah memeriksa komponen utama yang terendam banjir, tentunya tindakan tersebut sebaiknya dilakukan jika banjir sudah surut.
"Periksa oli, segala macam bagian yang dilumasi oli kemudian cek apakah air masuk ke saluran udara yang menuju ruang bakar," kata Larno.
Larno menjelaskan bahwa perangkat pada mesin mobil, utamanya bagian ECU (Electronic Control Unit) cukup mahal, sehingga disarankan untuk lebih berhati-hati.
"Mobil masa kini biasanya kalau banjir kena ECU, itu juga mahal. Yang penting kalau semuanya kena, jangan pernah nekat dihidupkan," tegas Larno.
Jika pemilik gegabah untuk menghidupkan mobil, maka akan menyebabkan water hammer, atau air masuk ke ruang bakar dan merusak komponen utama.
Hal ketiga yang perlu dilakukan adalah membawa mobil ke bangkel tanpa menghidupkan mesin dan menyalakan kontak.
"Meski Bapak paham mesin, apakah Bapak punya alat-alat perbaikan di rumah? Maka dari itu, biar diperiksa oleh bengkel," katanya.
Menurutnya, lebih baik menyerahkan mobil yang rusak akibat kena banjir ke ahlinya untuk menghindari kerusakan yang lebih parah.
"Kadang kesalahan sepele saat memperbaiki mobil sendiri bisa berakibat fatal, misalnya korsleting listrik," pungkasnya.**