Ilustrasi, Covid-19. (Pixabay)
RAGAM NUSANTARA - Varian omicron sudah menyebar di Jawa Barat dan itu diakui oleh Gubernur, Ridwan Kamil. Tetapi Kang Emil tegas meminta warga Jabar tidak panik.
Ridwan Kamil mengungkapkan, berdasarkan data dan laporan yang diterima sudah 14 warga Jabar yang diketahui terpapar Covid-19 varian omicron.
Meski penyebarannya lebih cepat dibandingkan varian delta, tetapi bukti medis kata Kang Emil, menyatakan omicron tidak lebih fatal dampaknya dibandingkan delta.
Yang perlu dilakukan oleh masyarakat, tegas Kang Emil adalah tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Secara khusus adalah dengan menggunakan masker untuk menghindari potensi penularan.
Menghadapi masalah dengan rasa khawatir berlebih, kata Ridwan Kamil, justru malah akan memperburuk keadaan. Karenanya dia mengajak warga untuk tidak terlalu khawatir tetapi tetap disiplin prokes.
"Jadi kita perlu tetap waspada, tapi jangan terlalu khawatir. Mudah-mudahan dengan kewaspadaan kita, omicron bisa kita kendalikan lebih baik lagi," kata Ridwan Kamil dikutip dari rilis yang diterima RAGAMNUSANTARA.COM.
Pemerinta Provinsi Jabar juga terus mengintensifkan tes, telusur, dan tindak lanjut (3T). Langkah ini sebagai upaya mendeteksi sejak dini masyarakat yang terpapar virus Covic-19 varian Omicron.
"Kegiatan 3T tetap dilakukan, khususnya tes dan telusur terhadap warga yang baru kembali dari luar negeri. Pintu pertamanya itu, yakni warga yang diketahui melakukan perjalanan ke luar negeri," kata pria yang kerap disapa Kang Emil.
Kang Emil melaporkan, hingga saat ini ada sekitar 14 warga dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Jabar yang terpapar virus COVID-19 varian Omicron. Dari 14 orang tersebut, 10 orang sedang menjalani isolasi di Wisma Atlet, Jakarta, dan 4 orang lainnya berada di Kabupaten Bandung.
"Ada 10 orang yang terdeteksi di bandara, dan sekarang sedang menjalani karantina, dan 4 orang terduga ada di Kabupaten Bandung. Ini yang sedang kita lacak. Tapi kita yakinkan, kasus Omicron ini datang dari perjalanan luar negeri," ujarnya.
"Seperti kejadian di Kabupaten Bandung, kita menduga juga dipicu dari perjalanan luar negeri. Sekarang sedang kita telusuri," kata Kang Emil.***