RAGAM NUSANTARA - Menurut cerita masyarakat Melayu lama yakni kisah Sentadu Gunung Laut, ada tujuh hantu yang menghuni sungai Kampar.

Tujuh hantu tersebut konon kerap murka dan menghancurkan sampan maupun kapal yang melintasi Sungai Kampar.

Dalam cerita tersebut juga disebutkan setiap pendekar Melayu pesisir harus dapat menaklukkan tujuh hantu yang menjadi momok para nelayan.

Keahlian bertarung para pendekar Melayu pesisir ini akan meningkat karena berani menaklukkan tujuh hantu.

Dalam bahasa masyarakat setempat Bono berarti berani seperti yang ditunjukkan oleh para pendekar Melayu.

Biasanya sebelum para pendekar Melayu menaklukkan tujuh hantu dilakukan upacara dipimpin oleh Bomo atau Datuk atau tetua kampung.

Tujuannya agar para pendekar selalu mendapat keselamatan dan dijauhkan dari segala marabahaya.

Tujuh hantu itu diwujudkan dalam bentuk tujuh jenis gulungan ombak mulai dari gulungan ombak terbesar di bagian depan diikuti enam gulungan ombak di belakangnya dengan tinggi ombak lebih kecil.

Ombak inilah yang hingga kini disebut ombak Bono, sebuah fenomena alam yang jarang terjadi di sungai Kampar, Riau.**