Pesawat FedEx
RAGAM NUSANTARA - Jet FedEx akan menambah persenjataan pertahanan di setiap Pesawatnya. NBC News dan Reuters melaporkan FedEx telah meminta izin kepada Administrasi Penerbangan Federal untuk melengkapi armada pesawat Airbus A321-200 yang akan datang.
Pesawat itu nantinya akan di lengkapi dengan sistem laser anti-rudal. Perangkat keras yang diusulkan akan mengganggu pelacakan pada rudal pencari panas dengan mengarahkan energi laser inframerah ke arah proyektil yang mendekat.
Layanan kurir menunjuk ke "beberapa" insiden asing di mana penyerang pesawat menggunakan sistem pertahanan udara portabel terhadap pesawat sipil.
Meskipun tidak ada contoh spesifik, NBC menunjuk Iran menembak jatuh sebuah pesawat Ukrania pada Januari 2020 (dilaporkan karena mengira jet itu sebagai rudal jelajah).
Tak hanya pesawat Ukraina, penerbangan Malaysia sebelumnya mengalami hal serupa dijatuhkan oleh separatis Ukrania yang didukung Rusia pada Juli 2014.
Pesawat FedEx pertama kali menerapkan sistem laser pada Oktober 2019. FAA terbuka untuk persetujuan, tetapi telah mengusulkan "kondisi khusus" sebelum laser anti rudal tersebut dapat memasuki layanan komersil.
Sistem akan membutuhkan failsafes untuk mencegah aktivasi di lapangan, dan tidak dapat membahayakan pesawat atau siapapun.
Seperti diketahui beberapa pesawat komersial Amerika telah menggunakan sistem anti-rudal sejak 2008.
Yang dimana FedEx membantu menguji coba sistem penanggulangan Northrop Grumman pada waktu yang hampir bersamaan.
Maskapai El Al Israel sendiri telah menggunakan sistem anti-rudal sejak tahun 2004. Namun, rencana FedEx akan lebih signifikan, dan sangat jarang di terapak oleh perusahaan kurir.
Tidak mengherankan jika lebih banyak pesawat komersial akan mengikuti langkah FedEx, bahkan jika risiko serangan tetap relatif rendah setiap maskapai sepertinya wajib menggunakan fitur yang satu ini.