RAGAM NUSANTARA - Hari ini, 17 Januari menandai ulang tahun ke-80 kelahiran Muhammad Ali atau Cassius Clay, sebelum masuk Islam.

Ali adalah petinju pertama yang menjadi juara dunia tiga kali, dan tampaknya warisan petarung ikonik itu masih relevan hingga saat ini seperti di masa lalunya.

Salah satu warisan Ali yang ikonik adalah jubah yang kerap dipakainya sebelum bertarung di atas ring.

TMZ Sports melaporkan, jubah yang dikenakan oleh Ali dalam salah satu pertarungan legendarisnya melawan Sonny Liston dalam duel rematch pada tahun 1965 akan dilelang mulai 437,8 ribu Euro atau sekira Rp7,15 miliar

Jubah yang dipakai Ali saat melawan Sony Liston menjadi ikonik karena dipakai dalam salah satu pertarungan tinju kelas berat paling berkesan sepanjang sejarah. Dan, jubah tersebut merupakan bagian yang tidak boleh dilewatkan oleh para kolektor.

Pertarungan lawan Sonny Liston di tahun 1965, juga menjadi bersejarah karena untuk pertama kalinya menggunakan nama Muhammad Ali setelah memutuskan memeluk agam Islam dan mengganti nama lamanya, Cassius Clay.

Menurut Lelang Goldin, kebenaran jubah itu telah dikonfirmasi dan akan dijual sekitar setengah juta dolar saat penawaran dimulai bulan depan.

Ali setelah memutuskan masuk Islam saat itu berkata: "Cassius Clay adalah nama seorang budak. Saya tidak memilihnya; saya tidak menginginkannya. Saya Muhammad Ali, orang bebas."

Setelah memenangkan medali emas di Olimpiade Roma 1960 pada usia 18 tahun, karier profesional Clay alias Ali dimulai dengan 19 kemenangan berturut-turut dari tahun 1960 hingga 1963 dan untuk pertarungannya yang ke-20.

Ali memiliki kesempatan untuk bertarung memperebutkan kejuaraan dunia di kelas berat dengan mengatasi Sonny Liston di ronde keenam dalam pertarungan pertama kedua petinju tahun 1964. Ali kembali menaklukkan Liston setahun kemudian di ronde pertama.

Setelah pensiun pada tahun 1981, kehidupan Muhammad Ali menjadi contoh ketangguhan, kebanggaan, dan usaha keras hingga kematiannya pada 3 Juni 2016.***