Mendiang Kobe Bryant namanya dijadikan piala MVP All Star di ajang NBA/@kobebryant
RAGAM NUSANTARA - Basket merupakan olahraga yang digemari seluruh rakyat di dunia termasuk di Indonesia.
Salah satu yang menjadi magnet basket adalah NBA All Star Game sebuah moment dimana pemain-pemain terbaik National Basketball Association (NBA) bertarung habis-habisan dalam satu pertandingan.
Pemain-pemain terbaik NBA akan memperebutkan piala MVP Game All Star yaitu Most Valuable Player atau yang biasa disebut dengan MVP.
Piala inlah yang mentasbihkan seorang pebasket menjadi pemain terbaik dari yang terbaik yang berlaga di ajang NBA.
Salah seorang pemain yang identik dengan NBA All Star adalah Kobe Bryant karena telah tampil di NBA All Star sebanyak 18 kali dan memenangkan empat penghargaan MVP All-Star Game pada tahun 2002, 2007, 2009, dan 2011.
Kobe Bryant pernah mencatatkan diri sebagai pemain termuda yang tampil di All-Star Game 1998 saat berusia 19 tahun.
Kobe Bryant sendiri berkarier di dunia basket hanya membela satu tim saja yaitu Los Angeles Lakers selama 20 tahun.
Namun kecelakaan helikopter pada 26 Januari 2020 di daerah California, Amerika Serikat.
merenggut nyawanya.
Menghormati mendiang Kobe Bryant, NBA meluncurkan piala NBA All-Star dengan rancang baru untuk merayakan ulang tahun ke- 75 liga basket tertinggi di Amerika tersebut.
Komisioner NBA, Adam Silver mengatakan bahwa Kobe Bryant identik dengan NBA All-Star yang telah menyalurkan semangat basket ke seluruh penjuru dunia.
"Dia selalu senang berkompetisi dengan atlet terbaik dari yang terbaik dan menampilkan performa dengan level tertinggi untuk jutaan fans di luar sana," ujar Adam Silver dilansir dari CNN.
Aladah Victor Solomon yang merancang ulang piala NBA All-Star yang diberi judul The Kobe Bryant Trophy.
Piala ini akan diberikan pada kepada MVP All-Star Game NBA pada hari Minggu, 20 Februari 2022 di Cleveland.
Karya Solomon di ruang ini termasuk proyek “Literally Balling ”, di mana ia mengeksplorasi ikon dan simbol bola basket sebagai platform untuk mewujudaknnya menjadi piala.
“Selama beberapa tahun terakhir, NBA dan saya dengan bangga dan tanpa lelah bekerja untuk mempertimbangkan kembali apa itu trofi, yang telah dan akan terjadi,” kata Victor Solomon.
Solomon mengungkapkan bawa dengan mendesain ulang piala All-Star memberikan kesempatan khusus untuk menciptakan penghargaan yang sepadan dengan energi dan luapan kegembiraan yang tercipta pada moment NBA All Star.**