Ilustrasi. (Foto: Shuterstock)
RAGAM NUSANTARA - Sebelum memasuki kediaman Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam, mari kita lihat sejenak bentuk bangunannya. Janganlah terperanjat bila kita hanya menyaksikan sebuah bangunan kecil dengan tempat tidur yang sangat sederhana.
Sebab Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam adalah seorang yang sangat zuhud terhadap dunia. Beliau tidaklah silau terhadap kemewahan dan gemerlap harta benda dunia.
Dikutip dari buku berjudul 'Sehari di Kediaman Rasulullah karya Abdul Malik bin Muhammad al-Qasim', yang menjadi penyejuk mata hati beliau hanyalah ibadah sholat. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits riwayat an-Nasai.
"Aku tak tertarik dengan dunia! Kehadiranku di dunia hanyalah bagaikan seorang pengendara (pengelana) yang tengah berjalan di panas terik Matahari, lalu berteduh di bawah naungan pohon beberapa saat, kemudian segera pergi dan meninggalkannya (untuk kembali melanjutkan perjalanan)." (Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi).
Sekarang kita sedang berjalan menuju kediaman beliau seraya mengayunkan langkah di jalan-jalan kota Madinah. Itulah kamar-kamar istri beliau mulai tampak.
Kamar sederhana yang dibangun dari pelepah kurma dan polesan tanah. Sebagian lagi dengan batu yang di tata sedemikian rupa, sementara bagian atasnya dipayungi dengan atap dari pelepah kurma.
Al-Hasan mengisahkan kepada kita, "Aku pernah masuk ke dalam rumah-rumah istri Rasulullah pada masa khilafah Utsman bin Affan. Langit-langit rumah tersebut dapat aku jangkau dengan tanganku." (Lihat ath-Thabaqat al-Kubra karangan Ibnu Sa'ad, 1/499 dan 501, lihat juga kitab as-Sirah an-Nabawiyyah, 2/274 kar ya Ibnu Katsir).
Sungguh, kediaman beliau adalah rumah yang sangat sederhana dengan beberapa kamar yang kecil, namun penuh dengan cahaya keimanan dan ketaatan, sarat dengan wahyu dan risalah ilahi! ***