RAGAM NUSANTARA - Perang antara Rusia dengan Ukraina kian memanas dan semakin berkobar.

Konflik Rusia dengan Ukraina membuat negara-negara di dunia menyoroti perang yang konon sudah memakan ribuan korban jiwa.

Berbagai tanggapan dari negar-negara di dunia mulai bermunculan mulai dari efek perekonomian hingga ketidaksetujuan terjadinya perang.

Kondisi yang memanas ini ternyata dimanfaatkan sebagian orang untuk menyebar berbagai isu.

Seperti pada beberapa tayang video di media sosial yang menyatakan bahwa pemerintah Indonesia diklaim mengeluarkan imbauan bagi masyarakat untuk ikut program wajib militer guna mengantisipasi perang dunia ketiga.

Narasi tersebut dicatut sebagai judul konten dan tersebar melalui sebuah video sepanjang 11 detik di TikTok.

Konten digital yang dibagikan sejak 24 Februari 2022 itu turut menyertakan foto Presiden Joko Widodo yang mengenakan kemeja putih dan tampak sedang berbicara di atas mimbar.

Berikut isi narasinya, "PERANG RUSIA-UKRAINA PECAH PEMERINTAH AJAK MASYARAKAT IKUT WAJIB MILITER GUNA ANTISIPASI PERANG DUNIA KE-3".

Video tersebut telah disukai sebanyak 149.400 pengguna TikTok dan mendapatkan 1.412 komentar dan terus bertambah.

Namun, benarkah Pemerintah RI ajak masyarakat ikut wajib militer guna antisipasi perang dunia ketiga?

Faktanya, video di TikTok yang mengambil judul artikel milik Kompas TV itu ternyata telah disunting.

Foto identik yang menampilkan Presiden Joko Widodo di situs Kompas TV sebagaimana terdapat pada TikTok, adalah konten Kompas TV pada 24 Februari 2022.

Namun, judul asli konten itu adalah "Serangan Rusia ke Ukraina Bisa Picu Perang Dunia III, Pengamat Minta Presiden Jokowi Bertindak".

Artikel berita itu berisi pernyataan Guru Besar Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana yang meminta Kepala Negara membawa isu perang Rusia-Ukraina ke Majelis Umum PBB.

Tidak ditemukan artikel milik media nasional tersebut dengan judul maupun narasi berisi imbauan bagi masyarakat untuk ikut program wajib militer guna mengantisipasi perang dunia ketiga.**