RAGAM NUSANTARA - Tidur sudah menjadi kebutuhan utama manusia yang tidak bisa dipungkiri.

Namun terkadang usai tidur kondisi tubuh terus-menerus kelelahan, lesu dan pusing, apabila hal tersebut terjadi maka tak ada salahnya jika meninjau kembali kebiasaan tidur.

Selain itu disarankan juga untuk menghilangkan beberapa kesalahan terbesar ketika tidur. Dirangkum dari berbagai sumber, para ahli telah mengidentifikasi hal-hal utama yang harus dihindari saat akan mau tidur, berikut penjelasannya.

1. Utang Tidur

Kita semua pernah tidur larut malam bahkan hingga berhari-hari. Setelahnya, kita bertekad untuk mengejar semua tidur yang hilang di akhir pekan. Meskipun sudah berbaring santai mungkin masih merasa pusing pada hari-hari berikutnya.

Ini mungkin karena fakta penelitian mengeklaim, kita perlu empat hari untuk pulih dari hanya satu jam potensi utang tidur (PSD) untuk pulih ke tingkat istirahat optimal.

Dr Deborah Lee, dari Dr Fox Online Pharmacy mengatakan kurang tidur kronis meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes, kanker, dan demensia. Selain itu, kurang tidur juga dapat memiliki sejumlah efek samping yang mengkhawatirkan.

"Itu juga bisa membuat timbul marah dan mudah tersinggung, menyebabkan masalah hubungan, produktivitas yang buruk di tempat kerja, dan meningkatkan risiko kecelakaan di jalan," ujarnya.

2. Tidak Mengutamakan Tidur

Meskipun itu menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari, 71 persen orang Inggris tidak mendapatkan tujuh hingga sembilan jam tidur yang direkomendasikan per malam.

Meskipun bisa berativitas dengan kurang tidur namun memiliki konsekuensi kesehatan yang serius.

dr Deborah Lee mengatakan tidur bukanlah tambahan opsional, ini darurat. Sudah waktunya kita semua menjadwalkan hidup kita untuk tidur dan bukan sebaliknya.

Jadi, apakah itu jadwal kerja, bermain HP dan melihat-lihat media sosial tanpa akhir, berpesta, atau kegiatan apapun yang menyebabkan kurang tidur, inilah saatnya untuk mengatasi penyebabnya dan mulai mencari solusi.

3. Pergi Tidur Ketika Tidak Benar-benar Mengantuk

Jika terjaga pada jam yang masuk akal, bisa jadi merupakan telah membuat kesalahan yang sangat umum.

Pakar tidur Universitas Loughborough, Profesor Kevin Morgan, mengatakan, karena tidur diatur oleh homeostasis, waktu tidur paling baik adalah saat mengantuk.

Profesor Morgan menyarankan orang-orang untuk menghindari kebingungan antara kantuk dengan kelelahan dan kekurangan energi. Dia mencontohkan, orang yang baru saja lari maraton lebih cenderung lelah, atau kurang energi, daripada mengantuk.

4. Minum Alkohol untuk Membantu Tidur

Jika menyukai minuman beralkohol sebelum tidur, mungkin ini saatnya untuk menghentikan kebiasaan itu. Pasalnya Anda berpotensi melakukan lebih banyak kerugian dibandingkan kebaikan.

Terlalu banyak mengonsumsi alkohol, di sisi lain, akan membuat kita merasa mengantuk dan siap untuk tidur, tapi efeknya hanya sebentar.

Alkohol dengan cepat dipecah oleh tubuh dan penarikan dapat terjadi di larut malam. Ini adalah pengalaman umum bahwa tidur di bawah pengaruh alkohol sering diikuti dengan bangun di tengah malam yang diikuti perasaan kurang enak.

5. Menyimpang dari Rutinitas

Berpegang teguh pada rutinitas tidur dapat berdampak besar pada kualitas tidur, paslnya jika kurang tidur bisa berefek kelelahan tubuh.

Menurut Prof Morgan, tidur diatur oleh ritme sirkadian karena tubuh mengharapkan hal-hal tertentu terjadi pada waktu-waktu tertentu.**