Jembatan Cika CIka, Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung yang diresmikan Wali Kota Bandung, Yana Mulyana. (Pemkot Bandung)
TERASBANDUNG.COM - Komunitas Cika-Cika yang berdiri sejak tahun 21 Desember 2012 sangat peduli dengan lingkungan di Sungai Cikapundung.
Selain berasal dari kata Cikapundung yang berada di wilayah Cikalapa, Cika-Cika juga bisa diartikan Kunang-kunang yang hadir jika lingkungan sekitar sungan sangat bersih.
Demi menjadikan Sungai Cikapundung bersih dan lestari, kegiatan rutin dilakukan komunitas Cika-Cika dengan membersihkan sungai dan bantarannya setiap hari Sabtu dan Minggu.
Selain itu ada program olahraga, edukasi, seni budaya dan pembibitan tanaman, tapi program utamanya yaitu melestarikan sungai Cikapundung.
Baca Juga: Pemkot Bandung Akan Bongkar Halte Trans Metro Bandung yang Tak Berfungsi
Maka sebagai apresiasi pada komunitas Cika-Cika yang menjaga kelestarian lingkungan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, meresmikan jembatan Cika Cika, di Kelurahan Dago Kecamatan Coblong, Kamis 25 Agustus 2022.
Wali Kota Bandung, Yana Mulyana didampingi Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kota Bandung, Didi Ruswandi serta Ketua Komunitas Cika Cika, Abah Gofar meresmikan langsung jembatan tersebut.
Ketua Komunitas Cika Cika, Abah Gofar mengucapkan terima kasih atas diresmikannya jembatan Cika Cika. Hal tersebut sangat berdampak positif bagi mobilitas masyarakat. Cika Cika merupakan singkatan dari Cikapundung - Cikapala.
"Komunitas Cika Cika mempunyai visi melindungi bantaran sungal Cikapundung dari berbagai limbah serta mendukung program kerja pemerintah tentang lingkungan hidup," kata Yana Mulyana dilansir dari laman resmi Pemkot Bandung.
Baca Juga: Hari Ini Siaran TV Analog di Sejumlah Daerah di Jabar Sudah Dimatikan
"Kami apresiasi komunitas yang menjaga lingkungan, sehingga ekosistem tempat ini berjalan dengan baik. Hal ini juga ikut menjaga kebersihan sungai yang melintas ke Bandung," tambahnya.
Yana berharap, semakin banyak aktivitas seperti ini untuk menjaga lingkungan. Bahkan sangat mendukung terdapat ruang yang banyak dimanfaatkan untuk ruang edukasi hingga mampu menarik wisatawan juga.
"Jadi ruang publik dulu, tempat ini dimanfaatkan sebanyak mungkin orang. Ada tempat edukasi, menarik juga buat wisata. Harapannya bisa dipelihara dengan baik oleh masyarakat," tuturnya.
Terkait penataan sungai, Yana mengaku terus berkordinasi dengan pengelola cekungan Bandung yang melibatkan 5 wilayah kabupaten kota di aglomerasi Bandung.
"Kemarin ada peretemuan dengan pengelola Cekungan Bandung melibatkan 5 wilayah kabupaten kota di aglomersi Bandung. Memang hulunya wilayah lain itu butuh kordinasi. Itu diinisiasi oleh Badan Pengelola Cekungan Bandung. Kuncinya kordinasi lintas wilayah yang diambil oleh tingkat besar," ungkap Yana.**