Pasar Murah yang digelar di Gedung PSSI Lengkong diserbu warga Kota Bandung. (Pemkot Bandung)
TERASBANDUNG.COM - Selama tujuh hari penyelenggaraan, Pasar Murah yang digelar Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung selalu diserbu oleh warga yang berburu kebutuhan pokok.
Sejumlah warga pun mengaku sangat terbantu dengan hadirnya pasar murah yang harga-harganya relatih lebih muerah.
Salah satunya Marisa, Warga Hasan Saputra Kecamatan Lengkong. Ia menyebut hadirnya pasar murah sangat membantu karena menjual dengan harga yang lebih murah dari pasaran.
"Alhamdulillah sangat membantu ya. Tadi saya beli telur, minyak, beras dan bawang. Harganya lumayan jauh sama di pasar," katanya di pasar murah yang digelar di Gedung PSSI Lengkong.
Dilansir dari laman resmi Pemkot Bandung, Kepala Disdagin, Elly Wasliah, selama 7 hari penyelenggaraan pasar murah, omzet mencapai Rp700 juta.
"Berdasarkan data dari tujuh hari pelaksanaan kita mencatatkan penjualan hingga Rp700 Juta, jadi hampir Rp100 juta perhari dari 21 kecamatan," ujar Kepala Disdagin Kota Bandung, Elly Wasliah.
Pasar Murah digelar untuk menjadi solusi dalam mengantisipasi potensi naiknya harga kebutuhan pokok, dampak dari kenaikan harga BBM.
"Ini menunjukan bahwa pasar murah sangat dibutuhkan masyarakat yang terdampak dengan adanya kenaikan BBM," kata dia.
Baca Juga: Tukar Sampah Menjadi Sembako, Great Bandung Diserbu Warga
Elly mengatakan, hampir seluruh komoditas yang dijual di Pasar Murah begitu diminati masyarakat.
Pasar murah menjual sejumlah kebutuhan pokok masyarakat dengan harga murah seperti beras, minyak goreng, terigu, gula, telur, dan komoditas lainnya.
"Semua komoditas kita jual dengan harga yang lebih murah," ujarnya.
Elly menyebutkan, bawang merah di setiap lokasi dijual Rp28.000/kg, sedangkan di pasar bisa mencapai Rp30.000-Rp35.000/kg.
Telur dijual Rp23.000/kg, dipasaran dijual Rp26.000-Rp27.000/kg. Bawang putih dijual seharga Rp24.000/kg. Sementara di pasaran Rp25.000-Rp30.000/kg.
Kemudian, minyak pun kita jual Rp13.000, sementara di pasaran itu Rp14.000/liter.
Elly menyebut komoditas telur, minyak dan beras menjadi komoditas paling dicari selama tujuh hari penyelenggaraan Pasar murah.
Pasar murah mulai digelar sejak 19 September 2022 hingga 10 Oktober 2022. Selanjutnya, akan ada evaluasi terkait penyelenggaraannya.
Salah satunya meliputi keberhasilan pasar murah sebagai solusi dalam mengantisipasi potensi kenaikan harga bahan pokok di Kota Bandung.
Ia mengatakan, setelah penyelenggaraan pasar murah, pada November 2022 mendatang Disdagin akan menggelar Bazar Murah.
"Komoditasnya lebih lengkap, kita laksanakan satu hari. Semua retail wajib hadir, ada 9 retail. Mulai dari sembako hingga pakaian," ujarnya.**