TERASBANDUNG.COM - Beberapa hari belakangan ini di tanah air mulai mengalami cuaca ekstrim.

Sebut saja hujan deras yang disertai angin kencang terjadi di beberapa kota yang mengakibatkan banjir dan tumbangnya pepohonan.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan cuaca ekstrem dan menjelaskan penyebab terjadinya cuaca ekstrim tersebut.

Berdasarkan keterangan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, sebagian wilayah Indonesia saat ini sedang berada pada fase peralihan antara kemarau ke musim hujan.

Baca Juga: Antisipasi Pohon Tumbang, Pemkot Bandung Pangkas 2.532 Pohon dan 59 Ditebang

Hal itu ditandai dengan fenomena hujan lebat dan juga angin kencang atau puting beliung.

Menurutnya, ini merupakan salah satu penyebab terjadinya cuaca ekstrem di wilayah Indonesia.

“Saat ini juga masih terdeteksi terjadinya La Nina dengan intensitas lemah yaitu fenomena yang dipengaruhi adanya aliran massa udara di Samudra Pasifik akibat suhu muka air laut di Indonesia ini lebih hangat daripada suhu air laut di Samudra Pasifik bagian tengah barat,” tutur Dwikorita Karnawati dilansir dari pmjnews.

Adapun fenomena seperti Indian Ocean dipole, yang memberikan kontribusi terhadap melimpahnya uap air pembentukan awan-awan konvektif di wilayah Indonesia.

Baca Juga: Musim Penghujan Cuaca Ekstrem, Hindari Parkir di Bawah Pohon

Kemudian fenomena sirkulasi siklonik menyebabkan peningkatan awan-awan hujan dengan kecepatan angin yang tinggi juga turut berkontribusi pada fenomena cuaca ekstrem di Indonesia.

Dwikorita melanjutkan, fenomena cuaca ekstrem yang melanda kawasan Indonesia dipengaruhi faktor-faktor yang cukup kompleks dan terjadi bersamaan.

“Sangat kompleks pada cukup banyak fenomena yang terjadi secara bersamaan," tandasnya.**