TERASBANDUNG.COM - Tahu menjadi salah satu makanan yang sangat mudah dijumpai dan diolah menjadi banyak jenis makanan. Namun, makanan satu ini juga punya banyak manfaat untuk kesehatan tubuh.

Memiliki bahan dasar kacang kedelai, tahu dibuat dengan melalui serangkaian proses. Mulai dari merendam kacang kedelai dan merebusnya sampai menjadi susu.

Selanjutnya, susu akan diolah kembali dan diberi tambahan koagulan sebagai zat pengental sehingga lebih mudah dibentuk.

Kamu bisa menjumpai banyak jenis tahu di Indonesia, mulai dari tahu yang warnanya coklat, kuning, dan putih. Sementara itu, dilihat dari teksturnya, tahu memiliki tekstur sangat lembut, lembut, dan padat.

Baca Juga: 6 Makanan dan Minuman Ini Bisa Bikin Kamu Gampang Marah

Inilah mengapa, kamu mungkin pernah mendengar sebutan tahu sutra untuk tekstur tahu yang begitu lembut.

Dilansir dari halodoc, salah satu nutrisi pada tahu dengan kadar paling banyak adalah protein. Bahkan, disebutkan bahwa tahu menjadi makanan sumber protein nabati yang baik untuk orang-orang yang menjalani diet vegetarian.

Sebab, protein pada tahu bisa menggantikan kebutuhan gizi tubuh yang diperoleh dari daging.

Selain protein, kandungan lain yang tak kalah pentingnya pada makanan sehat ini adalah fitoestrogen (phytoestrogen), dalam hal ini isoflavon.

Baca Juga: Peneliti Sebut Minum Teh Panas Punya Efek dan Bahaya Buat Kesehatan

Kandungan nutrisi ini hadir dari kacang kedelai yang menjadi bahan dasar membuat tahu. Selain itu, ada pula mangan dan magnesium. Inilah mengapa, tahu disebut memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh.

1. Mengurangi risiko kanker payudara

Fitoestrogen yang disebut sebagai penyebab penyakit kanker payudara kerap dihubungkan dengan kandungan yang terdapat pada tahu, sebab serupa dengan hormon estrogen. Namun, efek dari kandungan ini tak selalu serupa dengan hormon estrogen.

Fitoestrogen yang terdapat pada kacang kedelai dan berbagai produknya justru mempunyai efek antiestrogenik terhadap jaringan tubuh. Efek ini disebutkan bisa membantu mengurangi risiko munculnya kanker payudara pada wanita.

2. Mengurangi risiko kanker saluran cerna

Isoflavon yang terdapat pada tahu dipercaya bisa membantu mengurangi risiko terjadinya kanker pada saluran cerna, termasuk kanker kolorektal dan kanker lambung.

Studi dalam European Journal of Nutrition menyebutkan, konsumsi kedelai dan produk yang terbuat dari kedelai, dihubungkan dengan penurunan risiko kanker yang terjadi pada sistem pencernaan mencapai 7 persen.

3. Mengatasi sembelit

Tahu dan makanan maupun minuman lain yang terbuat dari kacang kedelai memiliki kandungan serat tinggi. Kandungan ini sangat baik untuk membantu melancarkan saluran pencernaan.

Serat dapat membantu mengendalikan gerak usus sehingga tubuh akan terhindar dari risiko masalah pencernaan, terlebih konstipasi. Selain itu, serat yang terkandung pada tahu juga diyakini memiliki manfaat untuk mengurangi gejala sindrom iritasi usus besar.

4. Menjaga kerja otak

Selain menurunkan risiko kanker pada sistem pencernaan, isoflavon yang terkandung pada kacang kedelai dan semua produknya, tak terkecuali tahu juga sangat baik untuk menunjang kerja otak. Manfaat tahu satu ini terutama bisa dirasakan pada kemampuan mengingat atau fungsi kognitif.

Studi dalam jurnal Maturitas menyebutkan, efek neuroprotektif yang berasal dari fitoestrogen terbukti memiliki pengaruh terhadap fungsi kognitif hewan. Meski demikian, tetap perlu dilakukan studi lebih lanjut untuk membuktikan manfaat atau khasiatnya pada manusia.

5. Penurunan risiko penyakit jantung

Manfaat tahu yang selanjutnya adalah membantu menurunkan risiko penyakit jantung. Lagi-lagi, ini berkat kandungan isoflavon yang terdapat pada kacang kedelai yang dapat mencegah terjadinya peradangan di pembuluh darah.

Selain itu, serat yang terdapat pada tahu juga membantu menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol jahat, sekaligus meningkatkan kadar kolesterol baik. Inilah mengapa, seseorang yang mengonsumsi tahu secara rutin dan mengurangi konsumsi daging memiliki tingkat risiko penyakit jantung dan hipertensi yang lebih rendah.**