TERASBANDUNG.COM - Citarasanya yang pedas dengan aroma dan bumbu yang kuat begitu menggiurkan, menarik minat masyarakat untuk mencoba berbagai panganan pedas. Salah satu yang populer adalah seblak.
Makanan yang dikenal berasal dari Jawa Barat ini umumnya berupa aneka isian seperti kerupuk kenyal, mi, makaroni, bakso, aci, yang disiram kuah bumbu cikur (kencur) dan cabai.
Kata 'seblak' memiliki kesamaan arti dengan rasa makanan itu sendiri. Dalam Kamus Basa Sunda yang disusun R Satjadibrata, kata seblak berasal dari kata nyeblak, rasa hate dina waktu inget kana balai yang berarti ingat pada sesuatu yang kurang enak di hati, sehingga hati seperti tersengat.
Baca Juga : Tak Sekadar Lezat, Kuliner Kota Bandung Juga Harus Sehat
Kata seblak merupakan gabungan dari kata segak dan nyegak yang berasal dari bahasa Sunda yang berarti 'menyengat'.
Aroma segak dan nyegak dalam rasa seblak ini biasanya dicirikan dengan penggunaan cikur atau kencur. Dengan demikian, ciri khas makanan seblak adalah rasa kencur dari bumbunya.
Makanan khas Bandung yang identik dengan rasa pedas kencurnya ini, makanan yang sempat viral belakangan ini disebut sudah ada sejak Indonesia belum merdeka.
Banyak orang yang menyebut bahwa makanan seblak merupakan makanan asal Sumpiuh dari Jawa Tengah.
Namun usut punya usut, ternyata makanan ini sangatlah mirip dengan makanan khas daerah Jawa Tengah yang bernama kerupuk godhog yang pengolahannya dengan cara serupa yaitu direbus.
Baca Juga : 5 Makanan yang Aman dan Baik Dimakan Saat Sakit Gigi
Kerupuk godhog diperkirakan sudah populer sejak tahun 1940-an dimana pada saat itu Indonesia belum merdeka. Sedangkan kuliner pedas ini baru populer di kalangan masyarakat sekitar tahun 2000an.
Pada sekitar tahun 1940an, di salah satu kota yang berada di Jawa Tengah, mulai populer kerupuk godhog yang dijadikan oleh masyarakat sebagai cemilan.
Dilansir CNN, dalam cerita dari daerah Jawa Barat, diceritakan bahwa makanan ini merupakan salah satu cara untuk menyelamatkan kerupuk yang tidak terlalu laku.
Dengan mencampurkan kerupuk dengan beberapa bahan lain, maka itu sudah cukup untuk menjadi sebuah makanan yang bisa dinikmati oleh banyak orang.
Hingga kini makanan yang memiliki cita rasa gurih dan pedas ini sudah banyak berkembang.
Mulai dari segi bahan utama, hingga toppingnya, awal mulanya makanan ini hanya menggunakan bahan seperti kerupuk, telur, ayam dan kencur untuk aromanya.
Baca Juga : Jarang Diketahui, Manfaat Tahu dari Atasi Sembeli Hingga Kurangi Risiko Kanker
Namun saat ini banyak para penjual seblak yang menambah topping di luar dari bahan utama itu sendiri.
Tentu saja hal tersebut dilakukan untuk menambah varian rasa dari seblak serta menarik minat para pembeli.
Sebab bertambahnya varian rasa itu bertujuan agar para penikmat dapat memilih menu yang sesuai dengan selera mereka masing-masing.
Jadi, sudah tahu kan kalian mengenai asal usul makanan khas daerah di Indonesia? Yuk lestarikan makanan khas Indonesia agar tidak hilang ditelan zaman.***