Panen raya lele budikdamber di Kota Bandung. (Pemkot Bandung)
TERASBANDUNG.COM - Budidaya ikan dalam ember (budikdamber) menjadi salah satu upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung untuk menekan angka stunting.
Tak hanya itu, budikdamber juga bisa memberdayakan perekonomian masyarakat menengah bawah.
Maka setelah beberapa lama, tim TP PKK Kota Bandung panen raya budikdamber di seluruh kecamatan.
"Alhamdulillah hari ini kecamatan kedua yang panen raya budidaya ikan dalam ember (budikdamber). Lokasi pertama yang saya kunjungi itu di Kecamatan Lengkong. Lalu sekarang kedua di Kecamatan Mandalajati yang dikelola Bu Sri. Alhamdulillah mereka sudah panen kangkung 7 kali," jelas ketua TP PKK Kota Bandung, Yunimar Mulyana dilansir dari laman resmi Pemkot Bandung.
Tak hanya dari tataran organisasi perangkat daerah (OPD) dan TP PKK, Baznas pun turut mengambil peran dengan memberikan bantuan berupa 755 budikdamber kepada keluarga penerima manfaat (KPM).
"Kita berharap bisa memberikan bantuan untuk pemberdayaan keluarga Tanginas dibantu juga dari Baznas. Harapannya masyarakat bisa berdaya secara ekonomi. Tidak hanya pada saat satu kali saja mereka mendapatkan bantuan, tapi bisa terus diberdayakan sampai kapan pun,” papar Yunimar Mulyana.
Selain budikdamber, TP PKK juga bekerja sama dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPKB) dan Dinas Kesehatan untuk membuat Dapur Dahsyat dengan melibatkan pihak swasta yakni hotel-hotel di Kota Bandung.
Mereka menghadirkan chef dari hotel untuk menciptakan resep-resep dari ikan lele yang bisa menjadi menu MPASI balita atau makanan bagi bayi ibu hamil dan ibu menyusui.
Baca Juga: Conture Concrete Lab Tawarkan Produk Beton Inovatif dari Puntung Rokok
"Jadi, setiap chef memberikan resep-resep yang bisa dibuat oleh para orang tua demi memenuhi kebutuhan gizi anak dan juga ibu hamil serta ibu menyusui. Di samping lele itu murah gampang, tapi juga tetap berkualitas," imbuhnya.
Untuk memantau program budikdamber ini, setiap kecamatan yang menerima bantuan memiliki pendamping.
"Pendamping ini sudah mendapatkan pelatihan dari kita. Bagi daerah yang belum bisa mencapai harapan angka stunting, akan kita terus dampingi," pungkasnya.**