TERASBANDUNG.COM - Yayasan Indonesia Setara didukung Rumah Siap Kerja (RSK) serta berkolaborasi dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) DKI Jakarta dan Halal Indonesia Internasional Tradeshow ( HIITS) mendorong pengembangan industri halal di Indonesia secara berkelanjutan.
Salah satu langkah nyata dengan mempromosikan produk UMKM Indonesia masuk dalam pasar halal internasional terbesar dunia di pameran Malaysia International Halal Showcase (MIHAS) 2023.
Pameran ini digelar pada 12-15 September 2023 di Malaysia International Trade and Exhibition Centre (MITEC), Kuala Lumpur, Malaysia.
MIHAS merupakan pameran tahunan produk halal terbesar di Malaysia yang memasuki penyelenggaraannya ke-19.
Project Manager Halal Indonesia International Tread Show (HIITS), Agung mengatakan dengan event ini potensi produk halal dapat mempromosikan branding Indonesia di pasar internasional yang akan menjadi pembuka jalan baru untuk pertumbuhan dan kemakmuran bagi pelaku UMKM.
Hal ini juga dapat memperkuat posisi produk halal Indonesia di tingkat global.
"Kita berkolaborasi dengan Malaysia International Halal Showcase salah satu barometer halal expo atau halal showcase di Internasional. Kita mengambil bagian dan mencari manfaat juga dari event ini," kata Agung.
Berdasarkan riset Global Islamic Economy Indicator 2022 oleh Dinar Standard, saat ini Indonesia menempati urutan ke-2 untuk makanan halal, peringkat ke-3 untuk fesyen muslim, dan peringkat ke-6 untuk keuangan syariah.
Namun sebagian besar pelaku UMKM lokal masih memiliki keterbatasan akses informasi dalam memasarkan produknya.
Dengan mengikuti pameran Malaysia International Halal Showcase 2023 ini para pelaku UMKM diharapkan dapat menjadi gerbang untuk mengakses pasar internasional.
Disinilah peran HIITS, MES dan Yayasan Indonesia Setara yang menjadi jembatan antara pelaku UMKM dengan pasar.
"Kita memperkenalkan market muslim di Indonesia dan juga punya banyak potensi yang sebenarnya bisa go internasional dan itu belum teroptimalkan. Disitulah kita butuh banyak support termasuk dari Masyarakat Ekonomi Syariah dan dari banyak Stakeholder lain diajak untuk berkolaborasi supaya kita punya target jangka pendek, menengah, dan panjang. Insya Allah manfaatnya akan dirasakan lebih banyak," paparnya.
Sementara itu, pelaku UMKM Rendang binaan Yayasan Indonesia Setara, Ilda mengungkapkan antusias terhadap produk usahanya dapat di ekspor ke Madagaskar. Pameran tersebut mendorong pelaku usaha memperluas pangsa pasar bisnis ke mancanegara.
"Kebetulan saya binaan UMKM Yayasan Indonesia Setara yang mendapatkan support dari Rumah Siap Kerja untuk membawa produk saya khas Minang, yaitu rendah untuk tampil di MIHAS 2023. Alhamdulillah produk kami sudah memiliki izin halal dan Alhamdulilah tadi ada tawaran untuk di ekspor ke Madagaskar," tutur Ilda.
Ilda mengatakan pameran MIHAS sebagai sebuah peluang yang harus dimanfaatkan dengan baik oleh para pelaku UMKM Indonesia. Dikarenakan menjadi wadah pertemuan para pelaku produk halal dari seluruh dunia untuk memperluas pasarnya.
"Semoga setelah acara ini kami mendapatkan buyer dan bisa go internasional sehingga produk-produk kami bisa dikenal oleh dunia," ujar Ilda.
Selain Ilda, UMKM binaan Yayasan Indonesia Setara juga menyampaikan ucapan terima kasih Rumah Siap Kerja dan Gemawira dalam kesempatannya mengikuti pameran terbesar yang mencakup buyer internasional.
Sejumlah UMKM yang telah dikurasi dan terpilih serta berkesempatan untuk dipasarkan di Malaysia, yaitu Dapur Bunda by Unie, Damayanthi, Nurbaiti Tapis Jaya, Put Putt Chic, Galerry Melati Tapis, Arum, dan Xrider Leather Shoes.