skill chalange one on one MilkLife Soccer Challange. (Ely Kurniawati/Terasbandung.com)
TERASBANDUNG.COM - Air mata para pemain tim sepak bola putri SDN 036 Ujungberung pecah usai dikalahkan tim SDN 043 Cimuncang C dengan skor 3-5 pada KU-12 Skill Challange one on one turnamen MilkLife Soccer Challange - Bandung Series 1.
Pelatih SDN 036 Ujungberung, Kurnia Hadi Jaya dan Kepala Pelatih MilkLife Soccer Challange, Timo Scheunemann pun turun langsung untuk menenangkan dan memberikan semangat kepada para pemain SDN 036 Ujungberung.
Pada uji ketangkasan atau skill chalange yang berlangsung di Progresive Sport Centre, Sabtu (22/6/2024) tersebut, tiap tim menurunkan tiga pemain andalannya untuk mengasah kemampuan individunya dalam menyerang, bertahan dan mencetak gol.
Skill challange antara SDN 036 Ujungberung vs SDN 043 Cimuncang pun sebenarnya berlangsung seru dan menegangkan.
Pemain kedua tim sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mencetak gol dan menjaga gawangnya supaya tidak kebobolan. Namun pertandingan pun akhirnya dimenangkan SDN 043 Cimuncang.
Salah seorang pemain SDN 043 Cimuncang, Vanessa Putri Danka Akasah mengatakan bisa masuk 16 besar saja sudah membuatnya senang, apalagi setelah dia bersama rekan-rekan setimnya berhasil menjadi juara di skill chalange one on one MilkLife Soccer Challange.
"Rasanya bangga pisan. Setelah lolos 16 besar di skill challange, kita pun bisa juara satu di kategori one on one," ujarnya kepada wartawan.
Vanessa mengaku saat menghadapi lawannya tak banyak yang dirasakannya. Dia hanya merasa percaya diri bisa menaklukan lawan dan mencetak gol, sehingga bisa mengantarkan timnya menjadi juara satu.
"Percaya diri aja saya bisa menghadapi lawan. Setidaknya di skill challange hari ini saya bisa mencetak sekitar 5 gol," kata pemain yang mengaku bercita-cita ingin menjadi pemain timnas sepak bola putri Indonesia ini.
Sementara itu pelatih SDN 043 Cimuncang C, Fakhri Auzan Hibaturrohman menyampaikan terbentuknya tim sepak bola putri di sekolahnya berawal dari rencana guru olahraga yang ingin mengenalkan sepak bola lewat mata pelajaran PJOK di sekolahnya, hingga akhirnya menjadikan sepak bola sebagai ekskul di sekolah.
Namun setelah mengetahui adanya kegiatan turnamen sepak bola putri MilkLife Soccer Challange, pihaknya membuka seleksi terbuka untuk semua siswi di sekolahnya.
"Ternyata peminat dan antusiasnya cukup bagus. Di MilkLife ini kita pun ikut lima tim atau kurang lebih menurunkan 52 orang pemain," ungkapnya.
Untuk turnamen ini disebutkannya pihaknya sudah melakukan persiapan sejak Januari lalu. Agar kemampuan siswi-siswinya terus terasah, pihak sekolah memberikan bola untuk berlatih di rumah. Selain itu, pemainnya pun diajak berlatih di lapangan besar sehingga mereka bisa beradaptasi dengan cepat.
Baca Juga : 14 Layanan Publik Hadir di CFD Dago, Mulai dari Pelayanan SIM hingga Ketenagakerjaan
"Unuk skill dan teknik, Alhamdulillah lumayan bagus tidak kalah dengan cowok. Tinggal peluangnya saja. Mudah-mudahan dari hasil pembinaan pemain putri ini bisa memiliki peluang yang sama," bebernya.
Disinggung tentang kendala dalam melatih pemain putri, Fakhri mengaku tidak ada kendala besar. Hanya diakuinya tantangannya dalam melatih tim sepak bola putri adalah menghadapi mood perempuan yang cepat berubah.
"Tantangannya ya mengahadapi mood tadi. Cewek kan moodnya beda-beda. Pas tanding kalau lagi bagus mainnya jadi bagus, api kalau moodnya berubah jelek, ya gitu langsung pengaruh sama permainan mereka," katanya.
Tidak jauh berbeda dengan hari pertama, di hari kedua penyelenggaraan MilkLife Soccer Challange - Bandung Series 1 2024, kembali menggelar pertandingan 7 vs 7 antar sekolah serta skill challange lainnya. Bedanya di hari kedua ini semua pertandingan yang digelar untuk kategori U12. ***