TERASBANDUNG.COM - Akhir pekan di Kota Bandung kembali diramaikan dengan salah satu kegiatan legendaris yang unik, seru dan memacu adrenalin, yaitu Lomba Kereta Peti Sabun (LKPS) ke-11 yang digelar di area Sasana Budaya Ganesha, Sabtu-Minggu, 14-15 Desember 2024.
Sebanyak 93 peserta bakal bersaing menjadi yang terbaik. Lomba ini tidak hanya tentang yang tercepat di lintasan, tapi juga soal kreativitas. Setiap tim diberi kebebasan untuk mendesain kereta peti sabun mereka, mulai dari bentuk klasik hingga yang penuh warna dan tema unik.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Arief Syaifudin, menyebut event ini sebagai salah satu ikon legendaris yang memperkuat daya tarik pariwisata kota Bandung
Event ini telah menjadi bagian dari 10 Calendar of Events Kota Bandung, dan kami sedang berupaya menjadikannya sebagai Kharisma Event Nasional (KEN).
“LKPS adalah kegiatan legendaris yang membawa semangat kreatif masyarakat Bandung. Kami ingin LKPS terus berkembang dan menjadi kebanggaan bersama,” ujar Arief di Sabuga, Sabtu 14 Desember 2024.
Menurut Arief, kehadiran berbagai elemen masyarakat, seni budaya, dan produk ekonomi kreatif dalam acara ini menunjukkan sinergi luar biasa untuk mendukung pariwisata.
“Selain perlombaan kereta peti sabun, acara ini juga menghadirkan seni budaya, kuliner khas Bandung, dan produk-produk ekonomi kreatif. Hal ini tidak hanya menghibur tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal,” tambah Arief.
Sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 1975, LKPS telah menjadi simbol kreativitas warga Bandung. Tahun ini, event tersebut tidak hanya menjadi arena kompetisi unik, tetapi juga wadah untuk memamerkan seni, budaya, dan potensi ekonomi.
Sementara itu, Ketua Pelaksana LKPS XI 2024, Nana Betti Horstink mengungkapkan, tahun ini terdapat dua kategori utama lomba, yaitu Fun Race dan Derby. Hingga saat ini, sebanyak 93 peserta telah terdaftar, dengan target maksimal 120 peserta.
Kompetisi ini dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu anak-anak, junior, remaja, senior, serta kategori FFA (Free for All).
“Fun Race itu bebas gaya, sementara Derby mengikuti regulasi tertentu untuk memastikan keamanan peserta. Kami ingin semua peserta menikmati pengalaman unik ini tanpa mengabaikan faktor keselamatan,” ujarnya.
Menurutnya, Event LKPS XI tidak hanya menampilkan lomba balap kereta sabun yang legendaris, tetapi juga berbagai kegiatan seni dan budaya. Seperti yang dijelaskan oleh Nana, event ini melibatkan bazar, panggung seni, pesta seni, dan kegiatan budaya lainnya.
“Sebagai bagian dari Daerah Mahasiswa Sunda, kami ingin mengemas budaya Sunda dengan cara yang menarik bagi generasi muda, khususnya Gen Z. Harapannya, mereka bisa mencintai dan menjaga budaya Bandung serta Sunda,” ungkanya.
Di tempat yang sama, Ketua Umum Korps Alumni Daya Mahasiswa Sunda (KADAMAS), Aim Nursalim Saleh, menuturkan, LKPS merupakan ajang pengembangan kreativitas dan inovasi anak muda.
Kegiatan lomba ini sangat digemari dan selalu ditunggu-tunggu kehadirannya oleh masyarakat, terutama di Bandung dan sekitarnya. Saat ini, LKPS telah menjadi agenda tahunan Kota Bandung.
"Tentu, kami mendukung sepenuhnya kegiatan LKPS XI ini. Tidak hanya unjuk kreativitas, LKPS menjadi simbol gotong-royong berbagai pihak untuk menghadirkan festival yang membanggakan," ujarnya.