TERASBANDUNG.COM - Menyambut Hari Raya Iduladha 2025, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung siap menurunkan lebih dari 90 petugas pemeriksa kesehatan hewan kurban.

Disadur melalui siaran pers Humas Kota Bandung, operasi ini dijadwalkan mulai 15 Mei mendatang dan melibatkan dokter hewan profesional hingga relawan dari kampus ternama.

“Kami akan menurunkan tim untuk melakukan pemeriksaan sebelum dan sesudah penyembelihan. Ini langkah penting untuk memastikan hewan yang dikurbankan benar-benar sehat,” ujar Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Kota Bandung, Wilsandi Saefuloh.

Baca Juga : Ini Persiapan yang Dilakukan Pemkot Bandung Untuk Mengawal Puncak Konvoi Persib Juara pada 25 Mei 2025

Tak hanya dari internal DKPP, tim pemeriksa juga terdiri dari anggota Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Jawa Barat 1, mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan Universitas Padjadjaran, serta dukungan teknologi dari Telkom University.

Hal yang menarik, tahun ini DKPP mengandalkan teknologi digital berupa aplikasiS-Selamat—sistem pelabelan cerdas yang akan menempelkan barcode pada hewan yang lolos pemeriksaan kesehatan.

Masyarakat bisa langsung mengecek riwayat kesehatan hewan kurban melalui aplikasi tersebut.

“Barcode itu akan langsung terhubung dengan data hasil pemeriksaan. Jadi pembeli bisa yakin bahwa hewan yang mereka beli benar-benar aman dan layak,” tambah Wilsandi.

Tim pemeriksa akan tersebar ke seluruh kecamatan di Kota Bandung dan memeriksa kondisi fisik, kebugaran, serta memastikan hewan bebas dari penyakit menular.

Pemeriksaan ini berjalan secara menyeluruh di seluruh titik penjualan hewan kurban.

Baca Juga : Kinerja Disnaker Dapat Apresiasi dari DPRD Kota Bandung yang Sukses Tekan Pengangguran

Sementara itu, Rumah Potong Hewan (RPH) milik Pemkot Bandung tetap memberikan layanan pemotongan secara gratis.

Namun, karena tingginya permintaan, masyarakat dan pedagang dalam jadwal mendaftar lebih awal melalui UPT masing-masing agar proses berjalan teratur.

Terkait harga hewan kurban, Wilsandi memperkirakan tidak akan terjadi lonjakan drastis meski pasokan sedikit terbatas.

“Pasokan masih lancar dari berbagai wilayah seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, hingga Lampung. Antusiasme masyarakat Bandung untuk berkurban juga tetap tinggi seperti tahun-tahun sebelumnya,” katanya.**