Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengajak warga siaga menghadapi musim hujan. (Foto: Humas Kota Bandung)
TERASBANDUNG.COM - Langit Bandung mulai sering mendung di sore hari. Rintik hujan yang turun beberapa pekan terakhir menjadi tanda bahwa musim hujan telah tiba.
Di tengah perubahan cuaca ini, Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengingatkan warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana seperti banjir, genangan air, hingga pohon tumbang.
Peringatan itu ia sampaikan saat menghadiri kegiatan Siskamling Siaga Bencana di Kelurahan Cibuntu, Kecamatan Bandung Kulon, Rabu (22/10/2025). Kegiatan tersebut menjadi bagian dari upaya bersama antara pemerintah dan masyarakat untuk memperkuat kesiapsiagaan menghadapi musim hujan.
“Musim hujan sudah mulai datang, jadi kita semua harus siap menghadapi risiko yang mungkin terjadi. Jangan sampai lengah, karena pencegahan lebih baik daripada penanganan,” ujar Farhan, dalam keterangan persnya.
Farhan menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, terutama saluran air yang rawan tersumbat. Ia menyebutkan beberapa lokasi yang perlu perhatian khusus, termasuk Jalan Sudirman dan kawasan Pasar Ciroyom, yang kerap mengalami penumpukan sampah dan genangan air.
“Saya sudah minta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) segera menindaklanjuti kondisi di sana. Sampah yang menumpuk bisa menghambat aliran air dan menyebabkan luapan,” tegasnya.
Selain ancaman banjir, pohon tumbang juga menjadi perhatian serius. Menurut Farhan, banyak pohon besar tumbuh di dekat trotoar dan jalur padat kendaraan. Ia menginstruksikan agar dinas terkait seperti Diskarmat, DPKP, dan BPBD Kota Bandung memperkuat koordinasi untuk mencegah risiko tersebut.
Baca Juga : Pasar Seni ITB 2025, Wali Kota Farhan Ingin Jadi Agenda Tahunan Bandung
“Mohon diperhatikan, jangan sampai akar pohon terganggu saat ada perbaikan trotoar atau penggalian drainase. Saat hujan dan angin kencang, pohon bisa tumbang kalau akarnya tidak kuat,” katanya.
Namun, Farhan menegaskan bahwa kesiapsiagaan bukan hanya tugas pemerintah. Ia mengajak masyarakat ikut terlibat menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan.
“Mari kita gotong royong, jangan buang sampah sembarangan, bersihkan selokan di sekitar rumah, dan laporkan jika ada potensi bahaya. Siaga itu bukan panik, tapi siap menghadapi segala kemungkinan,” tuturnya.
Baca Juga : Negara Hadir, Pemerintah Targetkan 1.285 Desa Terang di 2025
Di tingkat kelurahan, kesigapan sudah mulai diterapkan. Lurah Cibuntu, Teguh Forqoni, mengatakan pihaknya bersama warga dan perangkat daerah terus berkoordinasi jika ada kejadian di lapangan.
“Sabtu kemarin sempat ada pohon tumbang, kami langsung berkoordinasi dengan dinas terkait. Di wilayah Cibuntu, terutama sekitar Jalan Soekarno Hatta dan Cijerah, kami tangani dengan cepat. Koordinasi lintas dinas ini sangat membantu,” jelas Teguh.
Bagi Farhan, menghadapi musim hujan berarti membangun budaya siaga. Dengan kerja sama antara pemerintah, aparat kewilayahan, dan masyarakat, risiko bencana bisa ditekan, dan Bandung bisa lebih tangguh menghadapi perubahan cuaca.
“Bandung ini kota yang kuat karena warganya peduli. Mari kita jaga bersama agar tetap aman dan nyaman, bahkan di tengah musim hujan,” pungkasnya.***