Wai Kota Bandung Muhammad Farhan saat menghadiri Bandung Marketing Week 2025 di Aula Barat ITB, Rabu (20/8/2025). (Foto: Humas Kota Bandung)
TERASBANDUNG.COM - Pemerintah Kota Bandung menegaskan seluruh aparatur sipil negara (ASN) tetap melaksanakan tugas secara work from office (WFO).
Kebijakan ini dipertahankan karena sebagian besar pelayanan publik membutuhkan kehadiran langsung para pegawai.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyampaikan bahwa kebutuhan ASN di lapangan masih tinggi, terutama pada sektor pelayanan masyarakat di berbagai unit kerja.
“Kami masih membutuhkan pegawai hadir langsung di tempat kerja. Efisiensi yang dilakukan pemerintah bukan melalui WFH, melainkan melalui penghematan pada perjalanan dinas dan kegiatan konsumsi rutin,” ujar Farhan di Balai Kota Bandung, Selasa (28/10/2025).
Farhan menambahkan, layanan publik seperti Mal Pelayanan Publik (MPP) dan unit pelayanan di tingkat kecamatan maupun kelurahan harus tetap beroperasi secara tatap muka agar kebutuhan masyarakat tidak terganggu, terutama di tengah kondisi cuaca ekstrem.
“Pelayanan masyarakat harus tetap berjalan optimal. Semua petugas perlu siaga di tempat,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa langkah efisiensi anggaran dilakukan agar kinerja ASN tetap produktif tanpa membebani keuangan daerah. Upaya ini juga merupakan tindak lanjut dari arahan pemerintah pusat dalam pengendalian belanja rutin.
Baca Juga : Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025, OJK Jabar Catat Pembukaan 15 Ribu Rekening Baru
“Fokus kami menjaga kinerja ASN tetap maksimal sambil menekan potensi pemborosan. Pegawai tetap hadir di kantor, sementara kegiatan tambahan diseleksi secara ketat,” jelas Farhan.
Sebagai bagian dari upaya efisiensi, Pemkot Bandung juga tengah mempercepat penerapan digitalisasi sistem kerja untuk mendukung produktivitas ASN tanpa menambah biaya operasional.
“Kami sedang menuju tata kelola pemerintahan yang lebih efisien, namun pelayanan publik tetap menjadi prioritas utama,” tutupnya.***