TERASBANDUNG.COM - Pemerintah Kota Bandung melakukan sejumlah langkah strategis menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Fokus utama diarahkan pada penataan kawasan serta penguatan pengamanan di sejumlah titik vital kota yang diprediksi mengalami lonjakan aktivitas warga dan wisatawan.

Upaya ini tidak hanya bertujuan memastikan kelancaran mobilitas, tetapi juga menghadirkan suasana kota yang lebih rapi, aman, dan nyaman selama periode akhir tahun.

Sejumlah ruas jalan utama dan kawasan strategis menjadi perhatian khusus dalam penataan tersebut.

Baca Juga : Flyover Nurtanio Bandung Mulai Dibuka Satu Arah untuk Dukung Kelancaran Lalu Lintas Nataru

Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menyampaikan, langkah yang dilakukan Pemkot Bandung merupakan bagian dari konsep penataan kota atau beautification, sekaligus sebagai antisipasi meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung.

“Demi kenyamanan dan kondusivitas menjelang Nataru, kami memberikan perhatian lebih pada titik-titik jalan tertentu sebagai bagian dari upaya beautification Kota Bandung,” ujar Farhan di Balai Kota Bandung, Senin 22 Desember 2025.

Empat Fokus Utama Penataan Kota

Farhan menjelaskan, terdapat empat aspek utama yang menjadi perhatian Pemkot Bandung dalam menyambut libur Nataru.

Aspek tersebut mencakup kebersihan lingkungan, kualitas dan kondisi infrastruktur jalan, penerangan jalan umum beserta pengaturan lalu lintas, serta elemen keindahan kota seperti taman dan pepohonan.

Baca Juga : Hari Ibu di Bandung: Perempuan Tak Sekadar Simbol, tapi Penggerak Pembangunan

“Empat hal ini kami perhatikan secara serius. Mulai dari kebersihan, infrastruktur jalan, penerangan dan pengaturan lalu lintas, sampai keindahan kota seperti taman dan pohon,” jelasnya.

Menurut Farhan, keempat aspek tersebut saling berkaitan dalam menciptakan pengalaman kota yang nyaman, baik bagi warga lokal maupun wisatawan yang datang dari berbagai daerah.

Keamanan Jadi Prioritas di Tengah Lonjakan Wisatawan

Meski penataan fisik menjadi perhatian, Farhan menegaskan bahwa faktor keamanan dan kenyamanan masyarakat tetap menjadi prioritas utama.

Dengan tingginya potensi keramaian selama libur Nataru, Pemkot Bandung menyiapkan pengamanan ekstra di berbagai lokasi.

“Paling penting tetap keamanan dan kenyamanan. Karena suasananya ramai sekali, maka akan ada penjagaan khusus, petugas kebersihan tambahan, semuanya ekstra,” katanya.

Baca Juga : Bandara Husein Sastranegara Kembali Beroperasi, Rute Semarang–Bandung Resmi Dibuka

Farhan memaparkan, rata-rata kunjungan wisatawan ke Kota Bandung selama ini berada di angka sekitar 700 ribu orang per bulan. Namun, pada dua bulan terakhir setiap tahunnya, angka tersebut berpotensi melonjak tajam.

“Dalam dua bulan ini, kemungkinan bisa hampir mencapai dua juta kunjungan. Kalau total setahun, jumlah wisatawan lokal dan mancanegara sekitar 8,7 juta orang,” ungkapnya.

Ia memperkirakan, jumlah kunjungan wisatawan per bulan pada akhir tahun ini bisa menembus angka satu juta orang, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

“Kalau dibandingkan dengan tahun kemarin, kelihatannya memang naik,” ujarnya.

Untuk mengukur dampak ekonomi dari peningkatan kunjungan tersebut, Pemkot Bandung berencana melakukan evaluasi bersama Badan Pusat Statistik (BPS) pada akhir Desember.

“Nanti di akhir Desember kami bersama BPS akan menghitung ulang dampak ekonomi dari berbagai event dan dari dibukanya kembali Bandung sebagai destinasi wisata utama di Indonesia,” tutur Farhan.

Ia berharap hasil evaluasi tersebut dapat menjadi dasar perbaikan kebijakan ke depan, mengingat setiap peningkatan kunjungan wisatawan selalu membawa konsekuensi yang perlu diantisipasi secara matang.

“Mudah-mudahan ini bisa menjadi pelajaran, karena setiap kali ada peningkatan jumlah wisatawan, pasti ada konsekuensi yang harus kita siapkan bersama,” tutur Farhan.***