Wayang Berpeci Dihajar Tokoh Baladewa, Warganet Kaitkan dengan Ustadz Khalid Basalamah

Wayang Berpeci Dihajar Tokoh Baladewa, Warganet Kaitkan dengan Ustadz Khalid Basalamah Adegan wayang berpeci dihajar tokoh Baladewa. (Foto: Tangkapan layar YouTube)

RAGAM NUSANTARA - Sebuah video yang menampilkan pergelaran wayang dengan salah satu tokohnya menggunakan peci dan berjenggot viral di media sosial.

Dalam video tersebut, terdapat adegan wayang berpeci dan berjenggot remuk setelah perang melawan tokoh wayang lainnya. Warganet lantas menghubungkan tokoh wayang berpeci itu dengan Ustadz Khalid Basalamah.

Potongan video yang viral tersebut memperlihatkan sosok wayang berpeci dihajar oleh wayang Baladewa yang sedang marah. Tokoh Baladewa itu mengucapkan kegeramannya pada orang yang asal omong soal keberadaan wayang.

"Rumangsamu Bolodewo bantenge tanah Jowo arep mbok usik-usik. Amardhikane arep mbok ganggu cangkemu iki cangkem opo.. cuk! Yen kowe ra seneng wayang ra sah kakean cangkem kowe. Rumangsamu arep dadi opo kowe.... bajing*n... remuk-remuk.. ayo diremuke," kata Ki dalang.

Wayang berpeci itu tak hanya dihajar oleh Baladewa. Pada akhir potongan video, dalang juga berdiri lalu membanting-banting wayang tersebut sambil mengucap kata kasar.

Selanjutnya wayang dibanting-banting lalu diserahkan kepada orang lain dengar ucapan, "Diremuk! Diremuk!" sambil menyebut nama-nama orang yang diminta merusak wayang tersebut.

Pertunjukan wayang tersebut digelar di Ponpes Ora Aji milik Gus Miftah di Sleman, Yogyakarta. Pementasan tersebut dihadiri sejumlah dalang dari Solo dan Yogya dan diinisiasi oleh dalang kenamaan Ki Warseno Slenk asal Sukoharjo, Jawa Tengah.

Dikutip dari detikcom, Warseno Slenk mengakui memang tampil dalam video tersebut. Menurut Warseno, pertunjukan wayang bertajuk 'Begawan Lomana Mertobat' itu digelar, Jumat 18 Feruari 2022 malam lalu.

"Iya benar, di tempat Gus Miftah itu," kata Warseno saat dijumpai detikJateng di kediamannya, Sukoharjo, Senin 21 Februari 2022.

Video itu viral karena warganet menghubungkan pentas tersebut dengan pernyataan Ustadz Khalid Basalamah tentang wayang yang harus dimusnahkan. Meski demikian, Warseno mengaku tidak menyebut sosok tertentu dalam pertunjukannya.

"Saya nggak menyebut nama siapa pun. Improvisasi saja. Tidak ada maksud lain, hanya pergelaran saja," ujar dia.

Terkait kemiripan gambar wayang dengan sosok Khalid Basalamah, Warseno menilai setiap penonton berhak menginterpretasikan pertunjukannya.

"Itu kan gambar miring, kalau diinterpretasikan mirip siapa ya hak masing-masing. Lagi pula itu hanya gambar, bisa mirip siapa saja," katanya.

Menurut Warseno, penggunaan wayang di luar tokoh Mahabharata dan Ramayana sudah biasa dilakukan di masa kini. Termasuk kedua wayang yang berperang dalam video viral.

"Memang sekarang banyak dalang yang memunculkan tokoh baru, jadi nggak selalu, Kresna, Werkudara," ujarnya.

Sementara mengenai aksi meremukkan wayang itu, Warseno pun menganggap hal itu wajar seperti pertunjukan wayang biasanya.

"Wayang kan seperti itu kalau perang," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, ceramah Ustadz Khalid Basalamah dalam video berjudul 'Wayang Haram' viral di media sosial.

Dalam video itu, Ustadz Khalid Basalamah menyinggung pertobatan dalang dan meminta wayang untuk dimusnahkan. Setelah mendapat reaksi dari banyak pihak, penceramah kondang itu telah meminta maaf. ***

Penulis: Tim Teras Bandung | Editor: Ginanjar

Berita Terkini