Ternyata Ini Penyebab Seseorang Sering Pusing Saat Berpuasa

Ternyata Ini Penyebab Seseorang Sering Pusing Saat Berpuasa Ilustrasi pusing yang bisa menjadi gejala positif Omicron/pexels

RAGAM NUSANTARA - Kenapa saat berpuasa terkadang ada yang mengalami pusing atau sakit kepala? Penyebabnya ternyata karena berbagai alasan.

Namun, kondisi ini bisa terjadi paling umum karena dipengaruhi kadar gula darah rendah, dehidrasi, pengurangan kafein, dan kurang tidur.

Banyak yang percaya makan makanan tinggi gula saat sahur akan membantu kadar gula darah mereka sepanjang hari, namun ternyata tidak.

Makan banyak dan manis justru meningkatkan kadar insulin sehingga tubuh akan memproduksi insulin secara berlebihan.

"Ini bisa menyebabkan tubuh merasa lapar segera setelahnya. Begitu kadar gula darah turun, akan terjadi 'crash', lelah, dan kekurangan energi. Fluktuasi kadar gula darah ini dapat dihindari dengan memilih makanan yang kaya energi dengan pelepasan lambat (indeks glikemik rendah) yang menjaga kadar gula darah tetap stabil," demikian seperti dikutip dari laman Arab News.

Sedangkan untuk dehidrasi, sulit untuk mengkonsumsi air yang cukup selama jam puasa. Karena itu, fokuslah memenuhi kebutuhan cairan di jam berbuka hingga sahur. Letakkan sebotol air dan mengkonsumsi sedikit dan sesering mungkin selama tidak berpuasa.

Dehidrasi serta hilangnya gula dan garam dalam tubuh dapat menyebabkan segudang masalah, termasuk sakit kepala, lesu, kelemahan otot, pusing, tekanan darah rendah, peningkatan denyut jantung, demam, dan yang parah bisa kehilangan kesadaran.

Kunci untuk menghindari masalah ini adalah menjaga asupan air. Jauhi gula berlebihan dan soda yang mengandung kafein karena itu bisa membuat tubuh semakin dehidrasi.

Pengurangan kafein sering diabaikan ketika ingin mengatasi sakit kepala saat berpuasa. Tapi konsumsi kafein menyebabkan pembuluh darah menyempit, itulah sebabnya detak jantung meningkat.

Mengurangi asupan kafein memungkinkan pembuluh darah terbuka dan meningkatkan aliran darah ke otak. Perubahan aliran darah yang tiba-tiba ini dapat menyebabkan sakit kepala karena otak beradaptasi dengan peningkatan aliran darah.

Pengurangan bertahap penggunaan kafein dalam minggu-minggu menjelang puasa dapat membantu mengurangi sakit kepala. Selama Ramadan tubuh akan mulai beradaptasi dan sakit kepala akan mereda.

Kurang tidur adalah faktor lain yang dapat menyebabkan banyak efek berbahaya, termasuk sakit kepala. Mengatur jam tidur selama Ramadan, menghindari begadang, dan tidur siang akan membantu.

Berusahalah berada di tempat yang dingin di siang hari dan hindari sinar matahari atau tempat panas jika memungkinkan. Kurangi waktu yang dihabiskan untuk perangkat elektronik akan membantu tidur lebih mudah dan juga membantu kualitas tidur.***

Penulis: Tim Teras Bandung | Editor: Dadi Mulyanto

Berita Terkini