TERASBANDUNG.COM - Daerah Bandung Raya dilanda suhu lebih dingin dibandingkan biasanya. Faktor cuaca ekstrem disebut berkontribusi signifikan.
Ternyata, cuaca Kota Bandung saat ini yang terasa lebih dingin dan sering hujan, ada kaitannya dengan kejadian La Nina panjang yang terjadi selama tiga tahun berturut-turut.
"La Nina panjang menyebabkan suhu permukaan laut di sekitar Jabar itu rendah," kata Prakirawan Cuaca BKMG, Yan Firdaus Permadhi, dilansir dari siaran pers Humas Kota Bandung.
Meskipun begitu, menurutnya suhu saat ini sebenarnya lebih hangat dibandingkan suhu normal sepanjang 30 tahun terakhir.
Baca Juga : Setelah Kalahkan Arema, Luis Milla Ingatkan Lagi Pemain Persib 9 Laga Final
Suhu di Februari yang normalnya berada di 20 derajat celcius sepanjang 30 tahun terakhir, saat ini suhu minimumnya 21 derajat.
"Bulan Januari juga suhu minimum normalnya 20 derajat celcius. Kalau kita rata-ratakan 20,8 derajat celcius, lebih hangat dari suhu normalnya," ungkapnya.
Namun, cuaca dingin yang terasa belakangan ini diakibatkan dari angin kencang yang sering terjadi sejak awal Februari.
Untuk curah hujan, menurutnya, masih sesuai dengan angka normal. Sepanjang November-Desember lalu nilainya masih normal. Namun, untuk Januari memang berkurang 75 persen dari normalnya.
"Untuk Februari kita masih tunggu nilainya. Namun, ada peluang di Maret dan April ini akan normal juga," ucapnya.
Baca Juga : Taklukkan Arema, Persib Geser Lagi Persija
Ia memprediksi, pada bulan Ramadan nanti masih ada potensi hujan. Untuk itu, pihaknya masih akan terus memantau dinamika cuaca ke depannya.
Untuk saat ini, Yan mengimbau agar masyarakat lebih waspada dengan angin kencang yang berpotensi bencana alam.
"Masyarakat hati-hati dalam perjalanan karena bisa menyebabkan pohon tumbang yang mencelakai pengendara di jalan," imbaunya.***
Penulis: Tim Teras Bandung | Editor: Dadi Mulyanto