TERASBANDUNG.COM - Dalam momentum 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Tiongkok, PT Surya Energi Indotama (SEI) menegaskan komitmennya untuk memberikan kontribusi dalam mendorong percepatan transisi energi dan pengembangan industri hijau di Indonesia.
Komitmen ini disampaikan langsung oleh Direktur Utama SEI yang juga merupakan ketua umum Asosiasi Pabrikan Modul Surya Indonesia (APAMSI), I Made Sandika Dwiantara, dalam forum High-Level Dialogue: Advancing Indonesia-China Cooperation on Clean Energy and Green Development yang digelar di Beijing, Tiongkok.
Forum yang diselenggarakan oleh Institute for Essential Services Reform (IESR) dengan dukungan Kedutaan Besar Indonesia untuk China, BRI Green Development Coalition (BRIGC), World Resources Institute (WRI) China, dan Chinese Renewable Energy Industries Association (CREIA) tersebut mempertemukan para pemangku kepentingan strategis dari kedua negara, untuk membahas langkah konkret dalam mempercepat transisi energi bersih, mengatasi tantangan iklim global, dan penguatan kemitraan bilateral.
Forum ini juga menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Indonesia-China Exchange Visit, yang dilaksanakan bertepatan dengan gelaran The 18th SNEC PV Power Expo di Shanghai, Tiongkok.
Dalam paparannya, Direktur Utama SEI yang juga merupakan ketua umum Asosiasi Pabrikan Modul Surya Indonesia (APAMSI), I Made Sandika Dwiantara menyampaikan bahwa penguatan kerja sama Indonesia–Tiongkok harus berfokus pada strategi kolaboratif jangka panjang yang berdampak nyata terhadap pembangunan ekonomi dan lingkungan.
Ia mengusulkan lima pilar utama kolaborasi, di antaranya:
1. Pengembangan Kawasan Industri Terintegrasi (Development of Integrated Industrial Areas)
2. Kemitraan Strategis (Strategic Partnerships)
3. Insentif Pemerintah (Government Incentives)
4. Pengembangan SDM (Human Resource Development)
5. Penguatan Riset dan Inovasi (Strengthening Research and Innovation)
Hal tersebut dapat menjadi kunci dalam memperkuat daya saing dan mendorong pertumbuhan industri nasional secara berkelanjutan. Tak hanya itu, Made menegaskan bahwa Indonesia membutuhkan mitra yang memiliki visi selaras untuk Pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
“Indonesia membutuhkan mitra yang tidak hanya memiliki kemampuan teknologi, tetapi juga visi yang selaras untuk membangun masa depan energi berkelanjutan. APAMSI termasuk SEI siap menjadi jembatan kolaborasi yang konkret dengan sektor industri Tiongkok,” papar Made di hadapan peserta forum.
Sebagai perusahaan pengembang energi terbarukan nasional yang telah berkiprah lebih dari satu dekade, SEI terus memperluas kiprahnya di bidang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), battery energy storage system, elektrifikasi daerah terpencil, serta pengembangan produk serupa di bidang energi terbarukan lainya.
Keikutsertaan APAMSI termasuk SEI dalam forum internasional ini mencerminkan posisi perusahaan sebagai mitra terpercaya dalam transformasi energi bersih Indonesia.
Dengan membawa pendekatan kolaboratif, SEI berharap dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat industri energi hijau di kawasan Asia Tenggara dan mendorong pencapaian target dekarbonisasi nasional secara lebih efektif.
Penulis: Sirojul Mutaqien | Editor: Sirojul Mutaqien