Dorong Sanitasi Sehat, Wali Kota Bandung Ajak Warga Percaya pada Septic Tank Komunal

Dorong Sanitasi Sehat, Wali Kota Bandung Ajak Warga Percaya pada Septic Tank Komunal Wali Kota Bandung Muhammad Farhan Tekankan Pentingnya Septic Tank Komunal untuk Cegah Pencemaran Lingkungan. (Bandung.go.id)

TERASBANDUNG.COM - Masalah sanitasi masih menjadi pekerjaan rumah bagi sejumlah wilayah di Kota Bandung.

Dalam kunjungannya pada kegiatan Siskamling Siaga Bencana edisi ke-34 di Kelurahan Cibadak, Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menegaskan pentingnya edukasi dan kesadaran warga terhadap pengelolaan limbah rumah tangga melalui pembangunan septic tank komunal.

Menurut Farhan, keberadaan septic tank komunal menjadi langkah konkret untuk mencegah pencemaran lingkungan dan menjaga kebersihan air tanah serta sungai. Ia mengaku prihatin masih adanya rumah di bantaran Sungai Citepus yang belum memiliki sistem sanitasi yang memadai.

Baca Juga : Bandung Juara! Pemkot Bandung Sabet Penghargaan Tertinggi di AMH 2025

“Ini masalah edukasi. Kita harus jelaskan bahwa septic tank justru mencegah pencemaran, bukan sebaliknya. Sangat tidak masuk akal ketika menganggap bahwa buang kotoran ke sungai lebih bersih daripada septic tank komunal,” kata Farhan.

Farhan menjelaskan, sistem septic tank komunal tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga membantu menjaga kualitas air sumur di sekitar permukiman padat penduduk. Namun, ia menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur saja tidak cukup.

“Kita harus turun menjelaskan langsung agar masyarakat mengerti dampaknya bagi lingkungan dan kesehatan,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa perubahan perilaku dan peningkatan kesadaran masyarakat merupakan faktor utama dalam membangun lingkungan yang sehat dan berkelanjutan.

Selain menyoroti sanitasi, Wali Kota juga menyinggung persoalan akses air bersih di kawasan Cibadak. Berdasarkan laporan PDAM Kota Bandung, distribusi air di wilayah tersebut masih dilakukan bergiliran dua hari sekali akibat keterbatasan sumber air baku.

Baca Juga : Menjelang Hari Terakhir, Semangat Atlet Menggelora di Ajang Special Olympics Southeast Asia 2025 di Bandung

“Kota Bandung memang belum memiliki sumber air baku sendiri. Saat ini cakupan layanan PDAM baru sekitar 47 persen, dengan kebocoran mencapai 40 persen. Ini tantangan besar yang harus diatasi bersama,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Farhan turut mengingatkan pentingnya peran aktif warga dalam menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan.

Kegiatan Siskamling juga menjadi wadah untuk membahas berbagai persoalan sosial lainnya, mulai dari penanganan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu), pelaksanaan program Dapur Dahsat, hingga kepesertaan BPJS Kesehatan di tingkat RW.

Melalui forum seperti Siskamling Siaga Bencana, Pemkot Bandung berupaya mendorangkan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan mitra kerja dalam mewujudkan lingkungan kota yang bersih, aman, dan tangguh menghadapi bencana.***

Penulis: Ely Kurniawati | Editor: Dadi Mulyanto

Berita Terkini