Angka Kecelakaan Usia 15–24 Tinggi, Pemkot Bandung Terapkan Program Keselamatan Baru

Angka Kecelakaan Usia 15–24 Tinggi, Pemkot Bandung Terapkan Program Keselamatan Baru

TERASBANDUNG.COM - Pemerintah Kota Bandung kembali menegaskan komitmennya dalam menurunkan angka kecelakaan lalu lintas, terutama di kalangan usia muda yang disebut sebagai kelompok paling rentan.

Hal ini menjadi perhatian utama dalam peringatan Hari Sedunia untuk Korban Kecelakaan Lalu Lintas (World Day of Remembrance for Road Traffic Victims / WDOR) yang digelar di Novotel Bandung pada Selasa, 25 November 2025.

Berdasarkan data World Safety Annual Report 2023, kelompok usia 15–24 tahun tercatat sebagai kelompok dengan risiko tertinggi mengalami kecelakaan. Sekretaris Daerah Kota Bandung, Iskandar Zulkarnain, menegaskan bahwa kondisi ini membutuhkan langkah serius dan terukur.

Baca Juga : Peluang Terbuka! Kota Bandung Cari Calon Pemimpin Baznas, Ini Jadwal dan Syaratnya

“Angka ini memanggil kita semua untuk bergerak lebih cepat, lebih serius, dan lebih terarah. Anak muda adalah kelompok yang paling aktif beraktivitas, sehingga paling membutuhkan edukasi, pengawasan, dan pendampingan dalam berlalu lintas,” ujar Zul sapaan akrabnya.

Menurut Zul, sejumlah program telah disiapkan dan dijalankan Dinas Perhubungan (Dishub) untuk meminimalkan risiko kecelakaan. Salah satu yang menjadi fokus adalah Program Satria (Sadar Tertib Lalu Lintas Praremaja) yang mengedukasi pelajar SMP sebagai kelompok paling rawan terlibat kecelakaan.

Selain edukasi, Dishub juga memperkuat aspek infrastruktur keselamatan jalan. Penerangan jalan, marka, rambu, dan fasilitas penyeberangan terus dirawat dan diperbarui untuk menciptakan kondisi berkendara yang lebih aman. Langkah ini diperkuat oleh Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) yang rutin memperbaiki dan meningkatkan kualitas jalan.

“Infrastruktur jalan yang baik adalah faktor penting untuk menekan risiko kecelakaan,” katanya.

Ia menegaskan bahwa upaya pencegahan kecelakaan tidak dapat dilakukan oleh satu lembaga saja.

Baca Juga : Satpol PP Kota Bandung Sita 134 Minuman Beralkohol dan 1.303 Obat Ilegar di Jl. Ciateul

“Semua langkah ini merupakan bagian dari upaya kolektif untuk mewujudkan Bandung yang lebih tertata, aman, dan berorientasi pada keselamatan warganya,” tambahnya.

“Keselamatan jalan adalah tanggung jawab kolektif. Kita membutuhkan sinergi nyata dari kepolisian, sekolah, komunitas, media, lembaga kesehatan, dunia usaha, dan masyarakat itu sendiri. Kota Bandung dibangun dengan semangat kolaborasi, dan keselamatan jalan adalah ruang kolaborasi yang tidak bisa ditawar,” jelasnya.

Zul juga menyoroti makna peringatan WDOR yang mengingatkan bahwa keselamatan adalah hak setiap warga.

“Tidak ada satu pun perjalanan yang layak dibayar dengan nyawa. Pemerintah Kota Bandung akan terus memperkuat kebijakan, memperbaiki infrastruktur, meningkatkan digitalisasi sistem transportasi, serta menanamkan budaya tertib berlalu lintas sebagai karakter warga Bandung,” katanya.

Baca Juga : Pemkot Bandung Luncurkan Aplikasi Baru, Siapa Saja ASN yang Dapat Penghargaan?

Di sisi lain, Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Bandung, Siti Mulyani, menuturkan bahwa penguatan edukasi dilakukan sejak usia dini melalui berbagai program tematik.

Program-program tersebut mencakup:

1. Salut (Sadar Lalu Lintas Usia Dini)

Menanamkan kebiasaan tertib pada anak usia PAUD, TK, dan SD.

2. Satria (Sadar Tertib Lalu Lintas Praremaja)

Menyasar siswa SMP dan telah diterapkan di 30 sekolah.

3. Optimalisasi Fasilitas Keselamatan Jalan

Mulai dari pembaruan rambu, marka, PJU, hingga perbaikan fasilitas penyeberangan.

Kegiatan edukasi berlangsung sejak 27 Oktober hingga 4 Desember 2025.

“Kegiatan ini menjadi momentum berkelanjutan untuk membangun kesadaran dan komitmen bersama demi mewujudkan Kota Bandung yang selamat, tertib, dan berbudaya dalam berlalu lintas,” ujar Siti.

Dengan rangkaian program ini, Pemkot Bandung berharap dapat menciptakan budaya berkendara yang lebih aman, khususnya bagi generasi muda yang paling rentan.***

Penulis: Ely Kurniawati | Editor: Dadi Mulyanto

Berita Terkini