Ilustrasi buaya/pixabay.
RAGAM NUSANTARA - Buaya merupakan hewan predator yang hidup di sungai, rawa bahkan di laut.
Buaya sanggup beradaptasi dengan kondisi sekitarnya sehingga tak jarang di sungai yang berada diperkotaan buaya sanggup bertahan.
Buaya kadang dijadikan bahan atraksi seperti yang dilakukan oleh pawang-pawang untuk menghibur masyarakat.
Kadang dalam atraksi tersebut para pawang buaya melakukan aksi berlari zig-zag untuk menghindari kejaran buaya.
Nampaknya hal tersebut membuat seseoran terinspirasi yang kemudian diunggah di media sosial.
Sebuah ilustrasi berisi imbauan untuk berlari zig-zag saat dikejar buaya, beredar melalui unggahan akun Instagram @faktamedia, pada 2 Februari 2022.
Anjuran untuk berlari secara berliku-liku itu dianggap efektif menghindari kejaran buaya, lantaran karnivora sungai tersebut dinilai tidak pandai berbelok.
Unggahan yang sudah disukai oleh 1.526 pengguna Instagram itu turut memuat potongan narasi sebagai berikut:
"Ada yang pernah dikejar buaya?
Buaya memang pandai berlari, namun buaya tidak pandai untuk berbelok, jadi semisal kalian dikejar buaya, jangan lari lurus rapi larilah secara “Zig Zag".
Namun seperti dikutip dari Antara yang melansir floridatoday, berlari berlari zig-zag saat dikejar buaya ternyata malah bisa membahayakan diri.
Penjebak hewan profesional yang telah bekerja dengan fauna selama 30 tahun, Gator Bill Robb, menganggap anjuran tentang berlari zig-zag itu malah membahayakan.
Menurut dia, berlari berbelok-belok atau zig-zag justru akan memperpendek jarak dengan buaya.
Ketika disusul buaya, Gator Bill Robb lebih menyarankan untuk mengangkat tangan agar terlihat besar, dan melangkah mundur perlahan.
Apabila setelah melakukan hal tersebut buaya tidak mundur, maka segera menjauhi buaya dan lari secepat mungkin dalam garis lurus.
Sebuah artikel yang dikeluarkan sporcle.com, situs ensiklopedia bidang umum, menerangkan bahwa reptil bertubuh besar itu tidak suka mengejar mangsa dengan berlari. Buaya lebih suka menunggu, lalu menyergap mangsanya.
Kecepatan buaya berlari masih kurang daripada manusia. Buaya juga cenderung tidak dapat mempertahankan kecepatannya berlari dalam waktu lama.
Hal ini membuat manusia dapat mengungguli kecepatan lari buaya, tanpa harus berlari zig-zag.**