Antrian motor di pombensin. (Daddy Mulyanto/TERASBANDUNG.COM)
TERASBANDUNG.COM - Presiden Joko Widodo dikabarkan akan mengumumkan tarif baru kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada peka depan.
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan Presiden Joko Widodo akan mengumumkan tarif baru kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada peka depan.
Kenaikan harga BBM subsidi itu berlaku untuk jenis solar dan pertalite. Luhut pun meminta masyarakat untuk bersiap-siap kalau nantinya pemerintah jadi menaikkan harga pertalite dan solar.
"Mungkin minggu depan presiden akan mengumumkan mengenai apa dan bagaimana mengenai kenaikan harga ini," ujar Luhut dikutip dari laman Rmol.
Menaikkan harga pertalite dan solar karena subsidi BBM yang saat ini mencapai Rp 502 triliun telah membebani APBN.
"Jadi presiden sudah mengindikasikan tidak mungkin kita pertahankan demikian karena harga BBM kita termurah sekawasan dan itu beban untuk APBN," katanya.
Menurut Luhut, membuat keputusan kebijakan harga BBM, termasuk menaikkan harga di tengah kondisi ekonomi global yang sedang tak menentu seperti sekarang ini tidak mudah.
Sebab, keputusan menaikkan harga BBM bisa membuat inflasi melonjak, menekan daya beli masyarakat yang pada ujungnya bisa membuat pertumbuhan ekonomi lesu.
"Bagaimanapun tidak bisa kita pertahankan (Subsidi Rp502 triliun) terus demikian. Itu kita harus siap-siap karena subsidi kita kemarin Rp 502 triliun," tuntas Luhut.
Sementara itu, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa tahun ini sektor energi menjadi tantangan. Untuk itu, pemerintah menyiapkan anggaran subsidi dan kompensasi sebesar Rp 502,4 triliun.
Airlangga mengatakan subsidi digelontorkan agar harga Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya Pertalite dan Pertamax tidak mengalami kenaikan atau bertahan di bawah harga keekonomian.
"Kita lihat harga keekonomian Pertamax Rp 15.150/liter, namun kita masih memberikan harga eceran Rp 12.500/liter, demikian pula Pertalite keekonomiannya Rp 13.150/liter, ecerannya masih Rp 7.650/liter," kata Airlangga dikurip dari detik.com.
Airlangga lantas membandingkan harga BBM di negara lain dengan Indonesia yang dinilai masih jauh lebih murah. "Thailand Rp 19.500/liter, Vietnam Rp 16.645/liter, Filipina Rp 21.352/liter, sehingga kita relatif di bawah dari negara ASEAN lain," ungkapnya.***