TERASBANDUNG.COM - Dampak dari naiknya Bahan Bakar Minyak (BBM), sejumlah komoditas pangan di Kota Bandung mengalami kenaikan.

Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung siap menggelar pasar murah di sejumlah kecamatan.

Pasar murah tersebut hasil kerja sama yang dilakukan Pemkot Bandung bersama Bulog serta pihak swasta lain untuk memberikan layanan komoditas murah. 

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah, mengatakan ada empat komoditas pangan mengalami kenaikan pasca harga BBM naik.

Beberapa di antaranya yaitu beras medium, cabai rawit merah, cabai merah keriting dan daging sapi. 

BACA JUGA: BLT BBM Rp600 Ribu Segera Cair, Cek di DTKS, Pemkot Bandung Kerahkan Tim Pengawas

"Monitoring lima September empat komoditas beras medium Rp9.750 naik Rp 10.580. Cabai rawit merah dari Rp53 ribu ke Rp57 ribu, cabai merah keriting Rp62 ribu ke Rp73 ribu dan daging sapi Rp136 ribu ke Rp142 ribu lebih," ujar Elly kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Selasa 6 September 2022. 

Elly mengungkapkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan camat dan lurah untuk menggelar pasar murah. Namun, pelaksanaannya tidak akan serentak melainkan bertahap. 

Ia juga akan bekerja sama dengan Bulog untuk pasar murah dengan menjual beras medium Rp8.300 per kilogram dari harga pasar Rp10.500 per kilogram. Bulog memiliki stok mencapai 5.000 ton. 

BACA JUGA: Dampak BBM Naik, Tarif Angkutan Umum di Kota Bandung Ikut Naik, Berikut Rincian Rutenya

"Untuk terigu harganya Rp9.200 per kilogram dari abulog, di pasar harganya Rp10.600 per kilogram jadi ada Rp1.400 perbedaannya. Gula pasir ada 100 ton, akan dijual Rp13.300 per kilogram oleh Bulog," katanya. 

Lebih jauh, Elly menambahkan, akan menjual minyak goreng di pasar murah dengan harga Rp12.600 per kilogram. Beberapa komoditas yang diprioritaskan dijual di pasar murah yaitu telur. 

"Insya Allah tidak mengandalkan dari APBD, ini kita gerak cepat, yang penting pemkot hadir terkait kenaikan BBM ini," tandasnya.***