Tembakan gas air mata ke arah tribun penonton di Kanjuruhan Malang (Foto Istimewa / Media Sosial Twitter)
TERASBANDUNG.COM - Korban jiwa tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang resmi menjadi 131 orang.
Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan menjelaskan data resmi terbaru korban meninggal dalam tragedi Kanjuruhan bertambah menjadi 131 orang.
Dari total jumlah itu, 90 korban merupakan laki-laki dan 41 adalah perempuan. Paling banyak korban berusia muda. Dan, satu korban balita berusia 4 tahun.
Menko PMK Muhadjir Effendy menuturkan pihaknya masih fokus terhadap penanganan darurat insiden dan korban, baik yang luka maupun tewas.
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Malang Terbesar Ketiga di Dunia Kerusuhan di Stadion Sepak Bola
“Yang sakit kita layani sebaik dan secepat mungkin dan gratis. Sedang yang meninggal keluarganya beri santunan dari pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten kota,” terang Muhadjir dalam siaran persnya, Rabu 5 Oktober 2022 yang dikutip dari PMJ News.
Muhadjir juga meminta suporter Arema atau Aremania menahan diri untuk menghindari gejolak sosial.
"Saat ini saya minta Aremania untuk menahan diri. Mari kita ciptakan suasana yang kondusif,“ ucap Muhadjir.
Data terbaru tersebut juga dibenarkan oleh kepolisian. Bertambahnya angka ini pasca ada pendataan terhadap korban yang meninggal di luar fasilitas kesehatan.
Baca Juga: Respons PSSI Terkait Ricuh Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang
"Data bertambah yang meninggal di nonfaskes. Karena tim mendatanya korban yang dibawa ke rumah sakit," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo.
Seperti diketahui, tragedi Kanjuruhan menjadi sejarah buruk sepakbola Indonesia. ratusan korban jiwa berjatuhan usai pertandingan Liga 1 2022 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu 1 Oktober 2022.
Imbas kejadian itu membuat Liga 1 sementara disetop dan investigasi soal Tragedi Kanjuruhan kini dilakukan guna mencari penyebabnya.**