Ilustrasi sakit jantung. (pixabay)
TERASBANDUNG.COM - Serangan jantung mendadak dapat terjadi sewaktu-waktu tanpa diketahui dengan pasti penyebabnya. Serangan jantung terjadi saat aliran darah ke jantung mengalami penyumbatan.
Ada berbagai tanda yang dapat menjadi penyebab atau pemicu terjadinya serangan jantung.
Umumnya, penyumbatan aliran darah ke jantung terjadi akibat penumpukan lemak dan kolesterol yang membentuk plak pada arteri yang memberi makan jantung.
Selain kolestrol, ada beberapa hal yang menjadi faktor risikonya, antara lain diabetes, obesitas, dan hipertensi.
Baca Juga : Sering Migrain, Segera Hindari Makanan dan Minuman Ini
Selain itu, ada pula beberapa gejala ringan yang ternyata dapat menjadi penyebab serangan jantung mendadak.
1. Kurang tidur
Kurang tidur atau pola tidur yang tidak teratur dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa orang yang tidur kurang dari 6 jam setiap malam dua kali lebih mungkin mengalami serangan jantung daripada mereka yang tidur selama 6-8 jam.
Hal ini disebabkan oleh tekanan darah yang meningkat saat seseorang kurang mendapatkan waktu tidur yang berkualitas.
2. Sakit kepala migrain
Selain kurang tidur, orang yang mengalami sakit kepala migrain lebih mungkin terjadi serangan jantung di kemudian hari. Pasalnya, sakit kepala ini dapat menyebabkan perasaan aneh pada penglihatan dan suara, hal ini memiliki kaitan erat dengan masalah jantung.
Baca Juga : Idealnya Berapa Kali Berhubungan Intim dalam Seminggu, Ini Dia Jawabannya
3. Cuaca dingin
Cuaca dingin dapat membuat tubuh terkejut. Sehingga jika seseorang terus menerus terpapar udara dingin, maka dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Hal itu pada akhirnya membuat aliran darah menuju jantung tersumbat.
Dalam kondisi dingin, jantung juga harus bekerja lebih keras untuk membuat tubuh tetap hangat. Dengan begitu, perlu waspada ketika cuaca dingin lakukanlah beberapa aktivitas yang ringan yang dapat membuat tubuh menjadi hangat agar tak mengalami serangan jantung mendadak.
4. Polusi udara
Serangan jantung lebih sering terjadi di tengah tingkat polusi udara tinggi. Orang yang menghirup udara kotor secara teratur lebih mungkin mengalami penyumbatan pembuluh darah dan penyakit jantung.
5. Makan dalam jumlah banyak
Makan dalam jumlah banyak dan tak terkontrol dalam satu waktu dapat mengarah pada peningkatan hormon neropinefrin dalam tubuh. Kondisi tersebut dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung.
Pada beberapa orang, kondisi tersebut, mengutip CNN, dapat menjadi penyebab serangan jantung mendadak. Begitu pula dengan makan makanan yang berlemak, ternyata juga dapat menyebabkan lonjakan kadar kolesterol dalam darah. Kondisi tersebut dapat merusak pembuluh darah dan menyebabkan serangan jantung.
Baca Juga : Cara Meningkatkan Kualitas Hubungan Intim dengan Pasangan, Coba Lakukan Hal Ini
6. Aktivitas fisik yang berat
Sebaiknya hindari melakukan aktivitas fisik yang terlalu berat. Pasalnya, hal ini justru dapat memicu serangan jantung. Sekitar 6 persen serangan jantung dipicu oleh aktivitas fisik yang ekstrem.
Dengan demikian, sangat penting untuk tidak melakukan olahraga dengan intensitas tinggi saat Anda berada dalam kondisi marah atau stres.
7. Asma
Risiko serangan jantung naik sekitar 70 persen jika seseorang memiliki asma. Penggunaan inhaler untuk mengatasi asma juga dapat meningkatkan risiko. Dengan asma, umumnya orang mengabaikan gejala sesak napas yang merupakan salah satu gejala awal serangan jantung.