Logo Liga 1. (Net)
TERASBANDUNG.COM - Seluruh kompetisi di Indonesia dihentikan untuk sementara waktu imbas dari Tragedi Kanjuruhan yang memakan ratusan korban jiwa usai laga Arema vs Persebaya, Sabtu 1 Oktober 2022.
Klub peserta Liga 1, tak terkecuali Persib tentu menunggu kapan kompetisi akan kembali bergulir.
Sebelumnya, PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah menggelar Managers Meeting bersama para kontestan Liga 1 pada Sabtu 8 Oktober lalu.
Agenda tersebut membahas perihal kelanjutan Kompetisi Liga 1 usai tragedi di Stadion Kanjuruhan, pekan lalu.
Direktur Operasional LIB, Sudjarno mengatakan agenda managers meeting bersama 18 klub Liga 1 menghasilkan beberapa kesimpulan.
Baca Juga : PSSI Penuhi Panggilan TGIPF Terkait Tragedi Stadion Kanjuruhan, Begini Hasilnya
Ia menyebutkan, bahwa pihaknya saat ini tengah menunggu arahan dari otoritas pemerintah perihal kelanjutan Kompetisi Liga 1.
"Bahwa pertemuan rekan-rekan klub di Kemenpora akan dijadikan rujukan LIB bersama PSSI untuk berkoordinasi lebih intensif. Tentu menjadi kewajiban LIB, PSSI bersama-sama semuanya melakukan langkah-langkah koordinasi yang intensif untuk bisa mendapatkan kepastian," ujar Direktur Operasional LIB, Sudjarno dalam rilisnya.
Disamping itu, pihaknya juga akan mengabarkan segala perkembangan terbaru kepada para kontestan setiap harinya.
Segala informasi ini tentunya dibutuhkan oleh setiap klub untuk menyiapkan program dan perencanaan yang dibutuhkan jika nantinya kompetisi dilanjutkan kembali.
Kabar terbaru disampaikan Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Ahmad Riyadh. Ia memberikan bocoran terkait kapan bergulirnya kompetisi Liga 1, 2, dan 3 musim ini.
Menurutnya kompetisi akan bergulir setelah ada persetujuan dari federasi sepak bola internasional atau FIFA.
"Berhenti dulu sampai format pengamanan dan format kompetisi tertata ulang dengan bagus. Kalau sudah baik, nanti di-approve FIFA baru akan kami laksanakan lagi," kata Ahmad Riyadh.
Saat ini, kata Ahmad Riyadh, PSSI dan FIFA masih terus melakukan komunikasi terakit kompetisi di Indonesia usai tragedi Kanjuruhan.
FIFA pun saat ini sudah 'menyimpan' perwakilannya di Indonesia yaitu Niko Nhouvannasak selaku Koordinator Proyek Pengembangan FIFA.
Niko bahkan sudah bertemu dengan PSSI. Kedatangan Niko bertujuan untuk mengumpulkan data dan memeriksa situasi yang terjadi pada saat insiden Kanjuruhan.
"Puncaknya, Presiden FIFA (Gianni Infantino) akan datang ke Indonesia pada 18 atau 19 Oktober 2022," kata Ahmad Riyadh.
Dengan proses-proses tersebut, Ahmad Riyadh memprediksikan kompetisi di Indonesia akan diistirahatkan lebih dari dua pekan.
Kabar soal kelanjutan kompetisi Liga 1 2022 juga disampaikan Menpora, Zainudin Amali. Menurutnya, kompetisi akan dilanjutkan apabila standar keamanan telah selesai.
Saat ini, kata Zainudin Amali, pemerintah dan pihak-pihak terkait tengah melakukan evaluasi total sesuai dengan perintah dari Presiden dan merampungkan standar keamanan sepak bola.
"(Liga 1) dalam waktu dekat. Perintah Presiden itu evaluasi secara total," kata Zainudin.
Dalam menyusun standar keamanan untuk kompetisi sepak bola, Indonesia mendapat masukan dari FIFA.
Zainudin Amali juga menjelaskan, pihak kepolisian juga sedang menyusun prosedur standar untuk pengamanan pertandingan.
Sementara Menpora terus melakukan komunikasi dengan klub dan suporter terakit kompetisi.
"FIFA juga memberikan masukan, kemudian kepolisian sedang menyusun standar untuk pengamanan. Itu selesai, kita jalan. Kami juga sudah berkomunikasi dengan klub dan suporter," katanya.
Baca Juga : Curhat Luis Milla di Tengah Belum Jelasnya Kelanjutan Liga 1 2022-2023
Hasil dari rumusan standar keamanan tersebut nantinya akan disosialisasikan kepada seluruh pihak terkait.
"Ini sedang dirumuskan, tentu akan kita sosialisasikan dan kami akan meminta komitmen semua. Bagaimana bisa menonton sepak bola dengan nyaman, aman, tenang dan lainnya," katanya.
Sementara itu, Direktur Persib Teddy Tjahjono yang ikut dalam rapat bersama Menpora dan beberapa stake holder lainnya, seluruh klub Liga 1 sepakat menanti kepastian kompetisi.
"Meetingnya semua ingin kepastian, ada kejelasan liga ini mau dimulai kapan dengan mekanisme seperti apa. Jadi statusnya seperti itu," kata Teddy Tjahjono.***