TERASBANDUNG.COM - TV analog di seluruh Indonesia akan disetop pada 2 November, yang belum berpindah ke TV digital buruan pidah, caranya gampang.
Proses migrasi dari TV analog ke TV digital memang beberapa kali sempat ditunda. Namun Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memastikan bahwa TV analog se-Indonesia akan dimatikan pada 2 November.
Karena itu, Kominfo mengingatkan masyarakat untuk segera membeli dan memasang set top box (STB) supaya bisa beralih ke siaran TV digital.
"Sebentar lagi. Setelah 2 November tidak ada siaran televisi analog," kata Direktur Penyiaran Kementerian Kominfo Geryantika Kurnia saat webinar ‘Bimtek Penggunaan Set Top Box Dalam Menghadapi Pelaksanaan ASO Provinsi Kalimantan Utara’ dikutip dari Antara, Kamis 20 Oktober 2022.
Baca Juga : Liga 1 Digelar Lagi November, Persib Mulai Berlatih Pekan Depan
Migrasi dari TV analog ke TV digital alias analog switch-off (ASO) dijadwalkan paling lambat pada 2 November. Setelah tanggal tersebut, Indonesia hanya bersiaran televisi terestrial digital.
TV analog membutuhkan set top box untuk bisa menangkap siaran digital. TV cembung merupakan TV analog. Namun tidak semua televisi layar datar merupakan TV digital.
Untuk mengecek apakah televisi termasuk TV digital, caranya sebagai berikut:
1. Buka laman https://siarandigital.kominfo.go.id/
2. Klik menu Perangkat TV Digital di bagian atas layar Akan muncul tiga kategori, yakni Nama Perangkat, Merek, dan Model/Tipe
3. Pilih televisi dalam Nama Perangkat
4. Lalu, masukkan merek dan model televisi di rumah
5. Jika tidak muncul, berarti televisi di rumah Anda merupakan TV analog sehingga membutuhkan set top box
6. Kemudian cek set top box yang bisa digunakan di Indonesia melalui situs itu
Cara lainnya yakni mengecek tulisan di bagian belakang televisi. Jika tertulis DVB-T2,ATSC, DTV, Digital Ready, HD Ready, HDTV, Digital Tuner, Digital Tuner Built-In, Integrated Digital Tuner, atau Digital Receiver, maka televisi ini merupakan TV digital.
Pemerintah menyediakan set top box gratis untuk warga miskin, yang berasal dari dua sumber yakni:
1. Pemerintah menyiapkan satu juta alat sesuai keputusan yang ada di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022. Sebanyak 81.206 disediakan untuk delapan kabupaten/kota pada tahap pertama dan 918.794 di 66 kabupaten/kota fase kedua.
2. Komitmen penyelenggara multipleksing atau stasiun televisi total 4.177.760 set top box.
Sedangkan warga mampu diimbau membeli set top box untuk beralih ke TV digital. Harganya bervariasi, mulai dari Rp 150 ribu.
Geryantika mengingatkan masyarakat membeli set top box untuk menonton siaran free-to-air atau terestrial, bukan parabola atau televisi kabel.
Terlebih sebentar lagi akan digelar Piala Dunia 2022 di Qatar, pada 20 November - 18 Desember 2022. Masih ada waktu untuk pindah ke siaran TV digital.
"Sebentar lagi ada Piala Dunia, jadi momennya pas (pindah ke siaran TV digital-red)," kata Geryantika Kurnia dikutip dari Detik.com, Kamis 20 Oktober 2022.
Baca Juga : Gagal Ginjal Akut, Kemenkes Bagikan Tips Sederhana Memilih Obat dengan Benar dan Aman
Menonton Piala Dunia 2022 dengan kualitas siaran TV digital tentu lebih tajam gambarnya. Masyarakat yang masih punya TV tabung, jangan khawatir tidak bisa mendapatkan kualitas siaran TV digital.
"Jangan kuatir harus beli TV baru. Tinggal tambahkan set top box (STB) TV digital, harganya bervariasi dari Rp 150 ribu - 300 ribu," kata dia.
Ia kembali mengingatkan setelah 2 November tidak ada siaran televisi analog, artinya, saat Piala Dunia 2022 bergulir mulai 20 November 2022, siaran TV digital sudah berjalan sepenuhnya.
Untuk menontonnya, masyarakat mesti memiliki TV yang didukung teknologi Digital Video Broadcasting - Second Generation Terrestrial (DVB-T2) atau ada stiker ada stiker bertuliskan ATSC, DTV, Digital Ready, HD Ready, HDTV, Digital Tuner, Digital Tuner built-in, Integrated Digital Tuner, atau Digital Receiver.
Pilihan lainnya adalah tetap dengan TV tabung, namun dibantu dengan Set Top Box (STB) TV Digital. Belilah STB TV Digital yang sudah tersertifikasi oleh Kominfo, jangan beli yang abal-abal agar tidak ada masalah.***