Tragedi Stadion Kanjuruhan bikin FIFA berkomitmen bantu PSSI ciptakan sepak bola yang aman. (Foto: Twitter)
TERASBANDUNG.COM - Korban dalam Tragedi Kanjuruhan kembali bertambah 1 orang yang meninggal dunia hingga totalnya menjadi 135 orang.
Kapolresta Malang Kombes Pol Budi Hermanto membenarkan adanya informasi terkait kabar bertambahnya korban menjadi 135 orang.
“Iya benar,” ujar Budi Hermanto dilansir dari pmjnews.
Korban ke-135 dalam tragedi tersebut yakni atas nama Farzah Dwi Kurniawan. Korban meninggal sebelumnya menjalani perawatan di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.
Korban yang merupakan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dikabarkan menghembuskan nafas terakhir pada Minggu (23/10/2022) malam.
Seperti diketahu pada tanggal 1 Oktober 2022, terjadi kerusuhan pasca pertandingan sepak bola Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang yang menimbulkan korban.
Dalam rangka mencari, menemukan, dan mengungkap fakta terkait dengan terjadinya peristiwa di Stadion Kanjuruhan, dibentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta Peristiwa Stadion Kanjuruhan Malang (TGIPF) berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2022.
Kerusuhan yang terjadi pasca pertadingan sepak bola antara Arema FC vs Persebaya, terjadi karena penyelenggara liga sepak bola nasional yang tidak profesional, tidak memahami tugas dan peran masing-masing, serta saling melempar tanggungjawab pada pihak lain.
Sikap dan praktik seperti ini telah berlangsung selama bertahun-tahun dalam penyelenggaraan kompetisi sepak bola nasional, sehingga dibutuhkan langkah-langkah perbaikan secara drastis namun terukur untuk membangun peradaban baru dunia sepak bola nasional.
Sejumlah rekomendasi dalam rangka untuk perbaikan persepakbolaan Indonesia kedepan diberikan kepada sejumlah pihak, yaitu PSSI, PT. Liga Baru Indonesia (PT. LIB), Panitia Pelaksana, Security Officer, Polri dan TNI, Kemenpora, Kemensos, Kemenkes, dan KemenPUPR.
Pelaksanaan rekomendasi ini diharapkan mampu mengubah wajah sepak bola Indonesia menjadi lebih baik dan semakin profesional.**