TERASBANDUNG.COM - Gudang tripleks di Jalan Soekarno Hatta No. 505 Kota Bandung akhirnya berhasil dipadamkan pada Rabu 26 Oktober 2022 pagi setelah hangus dilahap si jago merah selama lebih dari 37 jam.
Keletihan para petugas Diskar PB pun tampak jelas selama proses pemadaman berlangsung. Semua tim pleton dan UPT diturunkan pada kejadian ini.
Melihat hal tersebut, Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengapresiasi kinerja Diskar PB Kota Bandung.
"Salut! Kinerja Damkar kita sudah luar biasa. Ini lebih dari 24 jam mereka terus berusaha memadamkan. Kita bisa lihat tingkat kelelahan mereka luar biasa, tapi mereka terus berusaha memadamkan," kata Yana Mulyana disadur melalui siaran Pers Humas Kota Bandung, Rabu 26 Oktober 2022.
Ia mengakui, jika pemadaman kali ini butuh waktu yang sangat lama. Sebab materialnya tergolong mudah terbakar, sehingga butuh waktu yang lama untuk benar-benar memadamkan api.
Baca Juga : Up Date Kebakaran di Gudang Triplek, Diskar Butuh 37 Jam dan Ratusan Ribu Liter Air
"Soal peralatan, kita terus penuhi untuk Dinas Damkar. Terkait sumber air, kita sudah beberapa kali sampaikan ke PDAM. Sebab sumber airnya dari mereka. Namun, ternyata masih ada beberapa kendala, salah satunya tekanan air," ujarnya
Yana mengimbau, agar di masing-masing wilayah memiliki beberapa titik hidran aktif, sehingga mudah dijangkau.
Pada kebakaran ini, sebanyak 20 mobil pemadam dari Diskar PB Kota Bandung diturunkan. Bahkan, pada hari pertama, Diskar PB Kota Bandung mendapat bantuan dari Diskar PB Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat.
Satu unit mobil pemadam besar memiliki volume 6.000 liter, sedangkan ukuran kecil memiliki volume 4.000 liter.
Kepala Diskar PB Kota Bandung, Gun Gun Sumaryana memaparkan gambaran suasana dan gesitnya para petugas yang pantang pulang sebelum padam.
"Pasukan pemadaman tiap pleton ada 80-90 personil. Kami ada 3 pleton. Saat kejadian hari pertama yang diturunkan pleton 2. Lalu, hari selanjutnya pleton 3, dan hari ini pleton 1," jelasnya.
Baca Juga : Bandung Menanam Jilid IV, Pemkot Tanam 50.000 Pohon Produktif dan Bentuk Kampung Tematik
"Kalau total keseluruhan kurang lebih 250 orang. Tetapi, rekan-rekan di staff kantor yang dulunya masuk dalam tim tempur juga turut terjun membantu ke lapangan. Sehingga jumlahnya bertambah," lanjutnya.
Ketika awal kejadian, pleton 2 yang ada di markas komando dan para UPT diturunkan karena kebakaran kali ini cukup sulit dipadamkan.
"Kalau kebakaran biasa, biasanya cukup UPT yang turun. Jadi kita bagi, ada yang jaga di kantor, ada yang turun ke lapangan. Tiap UPT kita bagi dua regu. Ketika teman-teman mulai kelelahan, diganti dengan yang baru," tuturnya.
Pada hari pertama, satu orang anggota dari pleton 2 dilarikan ke RS karena kekurangan oksigen. Personil yang dilarikan ini meski tergolong sudah berumur, tapi semangatnya masih sangat tinggi.
"Dua personil lainnya hanya mengantarkan. Namun, karena kondisi kemarin itu memang cukup ekstrem, asapnya sangat banyak, sehingga berpengaruh terhadap kondisi tubuh dari anggota tersebut. Saat ini kondisinya sudah membaik," ujarnya.
Ia mengakui, pemadaman untuk kasus sangat lama karena tergolong multi block, bahannya mudah terbakar dan sulit dipadamkan, seperti bahan-bahan konduktor, lem, dan kardus. Bahkan, gudang 2.000 meter² ini hampir 70 persen terisi bahan multi block, penuh sampai atap.
"Jadi membuat apinya itu awet. Kadang-kadang lapisan atasnya sudah padam, tapi lapisan bawahnya belum. Akibatnya api bisa menyala kembali," akunya.
Maka dari itu, Diskar PB terus menyuplai air karena jika terlambat didinginkan, lapisan bawah yang masih panas itu akan menjadi api lagi.
Beruntung di hari pertama kebakaran Diskar PB Kota Bandung dibantu Damkar dari perbatasan Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat. Sehingga suplai air sangat terjaga.
Baca Juga : Gerakan Nasional Aksi Bergizi Dilakukan Serentak di 71 Sekolah Kota Bandung
"Kami betul-betul berterima kasih dengan teman-teman Damkar dari wilayah perbatasan yang sudah ikut membantu," ungkapnya.
Agar kejadian serupa tak terulang kembali, ia mengimbau, jika akan meninggalkan rumah dalam keadaan kosong, pastikan kompor dimatikan. Saluran listrik juga perlu diperiksa secara berkala.
"Jangan menumpuk multi colokan di satu paralel yang sama. Itu bisa menyebabkan korsleting listrik," tegasnya.
Sedangkan untuk gudang, diharapkan menyediakan tandon air besar dekat gudang tersebut. Sehingga saat terjadi kebakaran awal, air di tempat tersebut bisa digunakan.
"Sediakan juga APAR yang besar untuk penanganan awalnya agar api bisa dikendalikan lebih cepat," imbuhnya.***