Wali Kota Bandung, Yana Mulyana bersama para pejabat di lingkungan kesehatan yang baru dilantik. (Pemkot Bandung)
TERASBANDUNG.COM - Wali Kota Bandung, Yana Mulyana melantik dan mengambil sumpah dan janji jabatan dua orang pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.
Mereka adalah Anhar Hadian yang dilantik menjadi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, dan dr. Yorisa Sativa dilantik sebagai Direktur RSUD Bandung Kiwari.
"Pelantikan ini menjadi upaya akselerasi pencapaian target-target program dan kegiatan pembangunan khususnya dalam satu tahun ke depan," ujar Yana Mulyana dilansir dari laman resmi Pemkot Bandung.
Menurut Yana Mulyana, masyarakat masih butuh pelayanan dasar yang lebih maksimal, seperti akses terhadap air bersih, sampah, pangan, kesehatan, dan pendidikan.
Baca Juga: Dinas Kesehatan Temukan Subvarian XBB Covid-19 di Kota Bandung
Yana Mulyana berpesan, agar para pimpinan tinggi pratama harus menjadi panglima dan berada di barisan terdepan dalam menangani berbagai tantangan di tengah masyarakat.
"Dari aspek kehidupan global, kita juga terpengaruh pandemi Covid-19 dengan segala dampaknya. Bahkan, terancam resesi global," ungkapnya.
"Dua pejabat yang dilantik hari ini kita harapkan mampu mengarahkan dan memberika gagasan terbaik untuk menyelesaikan permasalahan kesehatan di Kota Bandung," harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Bandung yang baru dilantik, Anhar Hadian menuturkan, melalui kolaborasi berbagai tantangan kesehatan bisa terselesaikan.
"Ini bukan amanah yang ringan, tapi bukan sesuatu yang tidak mungkin juga untuk dijalankan. Kami berkeyakinan dengan kolaborasi dan arahan dari Wali Kota dan Sekda sebagai pimpinan kami, akan dapat melaksanakan tugas ini dengan sebaik mungkin," ucap Anhar.
Jika bicara program prioritas, ia memaparkan, hal pertama yang akan diakselerasi adalah penanganan Covid-19.
"Saat ini kasusnya sedang naik, sehingga kita harus semaksimal mungkin mengatasi. Apalagi euforia masyarakat untuk kembali ke perikaku dahulu sudah terlihat," jelasnya.
Kedua, vaksinasi Covid-19. Ia mengaku, terasa sekali saat stok vaksin tidak ada, banyak masyarakat yang protes.
"Namun, sekarang saat vaksin melimpah ternyata pertambahannya tidak begitu signifikan. Ini juga menjadi tantangan lain untuk kami," tuntasnya.**