Ilustrasi ikan lele. (pixabay)
TERASBANDUNG.COM - Kegiatan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) merupakan upaya Pemkot Bandung dalam menekan angka stunting.
Kegiatan ini juga merupakan instruksi dai presiden dan juga bagian dari program Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pusat.
Acara Dashat diikuti dari perwakilan anggota PKK di Kota Bandung yang mengikuti berbagai kegitan yang bisa memberikan nilai ekonomi.
“Ini sebagai pencegahan stunting, sekaligus agar Ibu-ibu punya banyak referensi olahan ikan lele untuk dikonsumsi,” ujar Ketua TP PKK Kota Bandung Yunimar Mulyana dikutip dari laman resmi Pemkot Bandung.
Baca Juga: Seluruh Wilayah Kota Bandung Dipastikan Dapat Menerima Tayangan Televisi Digital
Salah satu kegiatan yang dilasanakan di Dashat yaitu ibu-ibu PKK Kota Bandung belajar menyajikan lele ke dalam berbagai variasi olahan.
Para peserta diberi pendampingan mengolah lele menjadi tiga jenis: nugget, bakso dan krispi. Tujuannya, tiga alternatif sajian ini relatif cocok dengan ibu hamil, ibu menyusui dan bayi.
“Selain itu, bahan pangan lele juga mudah didapatkan, harganya tidak mahal dan kandungan gizinya tinggi,” kata Yunimar menambahkan.
Agar mendukung pelajaran membuat olahan ikan lele, Pemkot Bandung memberi 755 bantuan budikdamber (budidaya ikan dalam ember) kepada peserta.
Baca Juga: Fly Over Pelangi di Bandung Berubah Nama Jadi Jaksa Agung R Seoprapto
Harapannya, para peserta dapat mengembangkan budikdamber menjadi produk bernilai ekonomis.
“Lelenya bisa dijual, selain ketahanan pangan, juga bisa menjadi sesuatu bernilai ekonomi,” kata Yunimar.
Sebagai informasi, saat ini angka stunting di Kota Bandung masih berkisar di 26,4 persen. Di sisi lain, Pemerintah Pusat memberi rujukan angka stunting tak lebih dari 14 persen di 2024.
“Oleh karena itu, akan banyak program pelatihan. Semoga di tahun tersebut, lebih baik lagi jika kita tekan angka stunting sampai nol. Atau tidak ada stunting baru lagi,” pungkas Yunimar.**