Sekda Jabar, Ema Smarna janji akan jaga dan tata Masjid Al Jabbar. (Pemkot BAndung)
TERASBANDUNG.COM - Masjid Raya Al Jabbar mulai menjadi salah satu destinasi wisata yang menyedot wisatawan dari berbagai daerah.
Tak ayal akses menuju masjid Raya Al Jabbar mulai padat dan menimbulkan kemacetan dan kesemrawutan di lahan parkir.
Hal itu membuat Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna berjanji akan menata parkir dan lalu lintas berupa rekayasa jalan keluar masuk area masjid yang berlokasi di Kecamatan Gedebage Kota Bandung.
Ema Sumarna menyampaikan, sejumlah catatan terkait akses dan operasional Masjid Raya Al Jabbar yang kini menjadi salah satu destinasi wisata religi yang ada di Kota Bandung.
Baca Juga: Deretan Pencapaian Yana Mulyana Sebagai Wali Kota Demi Wujudkan Bandung Nyaman
“Memang ke depannya perlu ada rambu perilaku yang mengatur kunjungan masyarakat,” ujar Ema Sumarna dilansir dari laman resmi Pemkot Bandung.
“Peruntukan Masjid Raya Al Jabbar untuk beribadah. Meski sah-sah saja ada masyarakat yang datang untuk berwisata religi. Namun perlu diatur oleh rambu perilaku yang mengatur kebiasaan seperti membuang sampah. Jangan sampai kawasan masjid dijadikan tempat botram,” ucapnya menambahkan.
Terkait arus lalu lintas, Ema juga memberi catatan nantinya para pengguna kendaraan yang berkunjung ke Masjid Raya Al Jabbar harus memenuhi kantung parkir yang sudah disediakan.
Sebagai informasi, kantung parkir di Masjid Raya Al Jabbar diperkirakan dapat menampung 1.500 kendaraan roda empat.
Baca Juga: 9 Kota Terbesar di Jawa Barat dengan Jumlah Penduduk Terbanyak, Bandung Urutan Kedua
“Jangan sampai ada parkir di tempat yang bukan seharusnya,” kata Ema.
Selanjutnya terkait ruang bagi Pedagang Kaki Lima (PKL), Ema menyebut hal ini perlu diakomodir sehingga tidak menimbulkan dampak khususnya bagi lingkungan akibat sampah.
“Dari Pak Gubernur juga sudah ada rancangan bagi para PKL, sehingga mereka tidak berjualan di sembarang tempat,” jelasnya.
Adapun terkait pengaturan lalu lintas di akses keluar masuk Masjid Raya Al Jabbar, Ema menyebut ke depannya akan ada rekayasa agar tak jadi penumpukan di satu titik.
Secara teknis, Dishub Kota Bandung sudah merumuskan rekayasa lalu lintas yang akan diuji coba pada Kamis dan Jumat, 12-13 Januari 2023 mendatang.
“Semoga rekayasa ini menghasilkan dampak yang positif. Dan perlu diketahui, untuk keamanan di wilayah ini memerlukan personel sekitar 300 orang. Ini pun masih perlu banyak pengaturan,” katanya.
Ema berpesan kepada para pengunjung Masjid Raya Al Jabbar agar senantiasa menjaga, khususnya kebersihan di wilayah ini. Sehingga kehadiran Masjid Raya Al Jabbar tidak disertai dampak yang tidak diharapkan untuk lingkungan di Kota Bandung.
“Orang datang ke sini harus berbahagia, namun juga harus disertai kesadaran. Khususnya kesadaran menjaga lingkungan,” tutupnya.**