TERASBANDUNG.COM - Hasil penelitian dari Badan Geologi menyatakan kondisi cadangan air tanah di Bandung Raya dalam kondisi kritis.

Sehingga pada musim kemarau tak sedikit warga Bandung yang kesulitan mendapatkan air bersih karena pasokan dari PDAM semakin berkurang.

Selain itu wilayah Kota Bandung yang berupa cekungan kerap menimbulkan genangan air yang berdampak banjir di saat musim penghujan.

Tak aneh jika Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengajak warganya untuk menabung air dengan berbagai cara yang cukup sederhana namun efektif.

Baca Juga: Cerita Generasi Ketiga Udjo Ngalagena Soal Saung Angklung Udjo yang Jadi Ikon Wisata Budaya Sunda

"Kita wajib menjaga bersama. Oleh karenanya program menabung air dilakukan secara masif. Baik itu kolam retensi, biopori, hingga drum pori," ajak Wali Kota Bandung, Yana Mulyana seperti dilansir dari laman resmi Pemkot Bandung.

Yana Mulyana mencontohkan hal tersebut bisa dilakukan dengan bahan yang tersedia seperti drum pori dapat menampung 200 liter air.

Sehingga mampu menampung air ketika musim hujan. Sedangkan saat musim kemarau air bisa dimanfaatkan dan tidak terjadi kekeringan.

"Pada drum pori tentunya air hujan masuk ke area rumah, jadi selama musim hujan itu kita tabung. Ketika musim kemarau, pasti digunakan sumber air," kata Yana Mulyana.

Baca Juga: Pandemi Reda, Wali Kota Bandung Ajak Warga Giat Berolahraga

"Tentunya bentuk muka tanah di Kota Bandung itu cekungan. Maka untuk menjaga muka itu, harus resapan air di hulu," imbuhnya.

Yana mengatakan, kawasan seperti Gedebage membutuhkan sumur resapan dan drum pori.

"Karena kawasan Gedebage itu mangkoknya (cekungan), kita penting menjaga resapan air. Intinya menabung air, minimal di masing-masing rumah," pungkasnya.**