TERASBANDUNG.COM - Dinamika menjelang Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, 16 Februari nanti, semakin menghangat. Salah satunya dengan munculnya keraguan sejumlah pihak terhadap kiprah dan rekam jejak salah satu calon Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.

Isu ini berembus dikaitkan dengan persyaratan calon Ketua Umum PSSI yang minimal punya pengalaman lima tahun aktif berkiprah di persepakbolaan nasional. Erick Thohir diragukan aktivitasnya selama berada dalam struktur direksi Persib.

Atas pertanyaan-pertanyaan menyangkut kiprah Erick Thohir bersama Persib, Direktur PT Persib Bandung Bermartabat Teddy Tjahjono menyampaikan klarifikasinya.

"Ada beberapa pertanyaan dari media soal kapasitas Pak Erick Thohir dan rekam jejaknya. Kita pastikan, beliau memang bagian dari Persib sejak 2009 sampai 2019," kata Teddy.

Baca Juga : Yuk Berkumjung ke Kampung Wisata Babakan Ciparay, Biar Paham Proses Pembuatan Hingga Sejarah Tahu

Ia mengatakan, hampir selama 10 tahun, Erick Thohir merupakan Wakil Komisaris Utama PT Persib Bandung Bermartabat sampai ia dipercaya menjadi Menteri BUMN.

"Jadi rekam jejaknya memang ada sesuai legalitas di PT PBB. Jadi, berita di luar soal rekam jejaknya aspal, itu tidak benar. Bukan hanya nama, Pak Erick Thohir juga aktif di PT PBB," Teddy menegaskan.

Ia mencontohkan, Erick Thohir merupakan sosok yang paling berperan mengurusi pembentukan Akademi Persib yang bekerja sama dengan Inter Milan, klub Italia yang pernah dimilikinya, termasuk mendatangkan legenda klub tersebut, Javier Zanetti dan instruktur pelatihnya.

"Beliau juga yang memfasilitasi keberangkatan Pak Djadjang Nurdjaman untuk belajar ilmu kepelatihan di Inter Milan selama empat bulan," katanya.

Selain itu, tegas Teddy, Erick Thohir juga berperan besar mengurusi kedatangan sejumlah tim dari luar negeri yang beruji tanding dengan Persib seperti Ajax Amsterdam (Belanda) dan DC United.

"Itu adalah beberapa bukti bahwa dia hadir dan aktif di Persib sampai kemudian diangkat menjadi Menteri BUMN pada tahun 2019," katanya.

Baca Juga : Telkom Jabar Serahkan Hadiah kepada Pemenang Reward Digital Channel di Sukabumi

Sementara itu, Erick Thohir pun menegaskan bahwa dirinya bukanlah orang baru di dunia sepak bola tanah air.

Erick Thohir menjelaskan, ia pernah menangani dua tim mantan Perserikatan yakni Persija dan Persib. Saat ini, Erick Thohir tengah mengelola Persis Solo.

"Saya bukan orang baru di sepak bola. Saya 2004 sudah mengurus Persija sama Pak Manila dan Pak Sutiyoso, dan lumayan lah juara. Lalu Persib saya hampir sembilan tahun," kata Erick Thohir dikutip dari Antara.

Erick Thohir memang lebih sering 'berperan' di belakang layar bersama klub-klub tersebut. Namun ia merasa, saat ini adalah waktu yang tepat untuk maju dan memperbaiki sepak bola Indonesia.

Tragedi Kanjuruhan, katanya, menjadi momentum untuk berbuat sesuatu demi sepak bola Indonesia dan memperbaikinya dari dalam.

Ia juga menegaskan, mengurus sepak bola Indonesia harus mempunyai nyali karena akan berhadapan dengan tangan-tangan kotor di belakang layar.

Baca Juga : Hadapi Bali United, Persib Bandung Kembali Buru Rekor Tak Terkalahkan, Luis Milla Ungkap Alasannya

"Dengan peristiwa Kanjuruhan itu menjadi pukulan besar buat bangsa Indonesia. Karena itu saya memberanikan diri, kalau memang ini terbuka ayo kita perbaiki sama-sama," tegasnya.

Erick Thohir akan mengajak diskusi dan mendengar aspirasi dari pihak suporter, dari klub, dan dari wasit terkait masalah yang dihadapi.

Meskipun ia mengaku, sudah paham dan tahu karena pernah menangani beberapa klub sepak bola di Indonesia.

Ia juga menegaskan, olahraga adalah dunianya dan sangat lumrah apabila ia ingin memperbaiki salah satu olahraga yang paling digemari di masyarakat.

Terkait masalahan sepak bola di Indonesia, Erick Thohir mengatakan sangat kusut dan harus diurai satu per satu.***